- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Serius Dukung Ketahanan Pangan, Syngenta Resmikan Laboratorium Karantina Terpadu
Kredit Foto: Istimewa
PT Syngenta Seed Indonesia (Syngenta) meresmikan Laboratorium Tindakan Karantina Tumbuhan Tertentu, sebuah fasilitas terpadu yang bertujuan memastikan setiap benih yang sampai ke tangan petani memenuhi standar mutu tertinggi dan bebas dari risiko penyebaran hama penyakit tanaman.
Kehadiran dan beroperasinya Laboratorium Karantina ini mendapat dukungan dari Badan Karantina Indonesia (Barantin). Kepala Barantin Sahat M Panggabean menyatakan mendukung perusahaan untuk memiliki fasilitas laboratorium dengan standar karantina demi mendukung produksi dan distribusi produk serta akan membantu proses yang diperlukan perusahaan dalam membangun fasilitas laboratorium karantina mandiri sesuai regulasi.
Baca Juga: BMKG Genjot Program Sekolah Lapang Iklim untuk Perkuat Ketahanan Pangan
"Kami mendukung jika ada perusahaan yang mau membangun laboratorium karantina sendiri sesuai ketentuan. Hal itu juga dapat membantu Barantin serta memastikan produksi dan distribusi produk perusahaan jadi lebih teratur. Hal ini adalah wujud dari sinergi antara Pemerintah dan swasta dalam mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional melalui penyediaan benih bermutu tinggi yang bebas dari risiko penyebaran hama penyakit tanaman," kata Kepala Barantin, Sahat M Panggabean dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Badan Karantina Indonesia juga telah menetapkan laboratorium ini sebagai pihak ketiga resmi untuk melakukan tindakan karantina tumbuhan tertentu, mendukung pengendalian risiko penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) secara nasional. Beroperasinya laboratorium ini mendukung visi dan misi Syngenta di Indonesia untuk memberikan nilai dan inovasi secara tepat waktu dan berkesinambungan, mengutamakan mutu dalam setiap layanan, dan menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dalam memenuhi semua persyaratan dan peraturan yang berlaku.
Sebagai bagian penting dalam rantai pasok pertanian nasional, laboratorium karantina ini memberikan manfaat langsung bagi para petani, khususnya petani jagung. Mereka kini dapat memperoleh benih jagung berkualitas tinggi dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan aman untuk ditanam di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sekaligus mendukung program Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menjaga keamanan hayati Indonesia.
“Syngenta berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pertanian yang tangguh, berkelanjutan, dan mampu bersaing di kancah global. Pembangunan laboratorium terpadu ini merupakan langkah strategis kami untuk memastikan petani mendapatkan benih terbaik yang telah melalui proses karantina yang ketat dan terverifikasi,” jelas Christian Bayu, Direktur Syngenta Seed Indonesia.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Begini Upaya Syngenta Indonesia
Adapun laboratorium yang dibangun di atas lahan seluas 2.000 m² ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas utama, antara lain Laboratorium pengujian mutu benih (fisik, fisiologis, dan kemurnian genetik), laboratirum pengujian kesehatan benih yang sudah mendapat izin resmi dari Badan Karantina Indonesia, laboratorium penelitan produksi benih seperti pengujian calon indukan benih, uji tanah, uji polen fertility dan enginering workshop untuk mendukung semua kegiatan operasi produksi benih.
Dalam hal kepatuhan terhadap standar mutu, PT Syngenta Seed Indonesia sudah memperoleh Sertifikasi Penjaminan Mutu dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu dari Kementerian Pertanian (SNI ISO 9001:2015), Sertifikat Sistem Mutu dan Manajemen Lingkungan dari Bureau Veritas Indonesia (SNI ISO 9001:2015, ISO 14001:2015), dan sertifikasi sistem manajemen laboratorium penguji dari KAN (ISO17025:2017).
"Kami optimistis laboratorium ini akan berperan penting dalam mencapai tujuan tersebut. Selain itu, hadirnya laboratorium ini merupakan perwujudan dari visi Petani MAJU dalam memberdayakan petani agar dapat memaksimalkan keuntungan dengan menggunakan benih bermutu tinggi,” tutup Christian Bayu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: