Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Punya Peran Penting, Syngenta Komitmen Perkuat Sektor Pertanian dan Kesejahteraan Petani

Punya Peran Penting, Syngenta Komitmen Perkuat Sektor Pertanian dan Kesejahteraan Petani Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Syngenta Indonesia merilis tinjauan komprehensif dalam Diskusi Media yang diselenggarakan di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Kamis (5/9/2024), mengenai peranan penting sektor Pertanian di Indonesia dan dunia.

Di Indonesia, sektor pertanian merupakan tumpuan pembangunan nasional dengan kontribusi sekitar 13-14% terhadap PDB nasional dan berpeluang menyerap 30% angkatan kerja, terutama di daerah pedesaan. Diperkirakan sekitar 25 juta petani kecil memainkan peran penting dalam menyuplai pangan global maupun nasional. Hal ini menggarisbawahi peranan penting sektor pertanian dalam mendorong perkembangan ekonomi nasional.

CEO Syngenta Group, Jeff Rowe, menyatakan, Indonesia memegang pernanan yang signifikan dalam strategi global Syngenta. "Oleh karena itu, kami memegang teguh komitmen untuk memajukan keamanan pangan, meningkatkan produktivitas, serta mendorong kesejahteraan petani di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan Bersama 10,000 Petani Indonesia, Syngenta Berkomitmen Mendukung Petani Maju

"Dengan berkolaborasi dengan mitra dan pemangku kepentingan lokal untuk mempromosikan inovasi dan adopsi praktik berkelanjutan, kami bertekad memberikan kontribusi yang berarti pada pertumbuhan dan ketahanan sektor pertanian di Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang masa depan," tambah Rowe.

Disamping potensi pertumbuhan yang sangat besar, Syngenta menyadari berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian. Perubahan iklim, kelangkaan air, penurunan kesehatan tanah, dan tekanan hama yang meningkat, keterbatasan finasial, keterbatasan akses ke bahan pertanian dan pasar adalah beberapa tantangan utama yang mengancam keberlanjutan pertanian di Indonesia. 

Rowe lebih lanjut menjelaskan, pendekatan strategis Syngenta untuk memastikan bahwa petani Indonesia memiliki akses ke benih terbaik, produk perlindungan tanaman, dan teknologi pertanian. "Sumber daya ini dirancang untuk meningkatkan dan melindungi hasil panen, serta mempertahankan kualitas produk, sehingga berkontribusi pada keamanan pangan nasional secara keseluruhan," katanya.

Di Syngenta, tujuan utama perusahaan adalah memberdayakan petani untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Inovasi terdepan Syngenta, termasuk solusi pertanian digital, AI, dan teknik pertanian presisi, memungkinkan petani mengoptimalkan produksi mereka.

Selain itu, ekosistem pertanian tertutup Syngenta memberikan petani akses yang lebih baik - termasuk pengetahuan agronomi, layanan, teknologi, serta akses ke input atau sumber daya pertanian, pembiayaan, dan pasar yang akan meningkatkan pendapatan serta mendorong kesejahteraan petani.

“Di Syngenta, kami menempatkan petani sebagai fokus utama dari semua kegiatan usaha maupun upaya keberlanjutan kami dengan berinvestasi dalam teknologi inovatif untuk membantu petani mengatasi tantangan mereka,” kata Fainta Susilo Negoro, Syngenta Indonesia Country Head of Sustainability & Corporate Affairs.

Baca Juga: Indra Karya Kolaborasi Dukung Program Pertanian Guna Dorong Desa Mandiri Berkelanjutan

Teknologi Plinazolin yang merupakan terobosan utama Syngenta, misalnya, menawarkan perlindungan luar biasa terhadap Lepidoptera, salah satu hama paling berbahaya yang mempengaruhi sawah padi Indonesia. Selain itu, teknologi Adepidyn yang terdapat dalam Miravis Duo memberikan manajemen penyakit jamur yang kuat dan tahan lama, membantu petani meminimalkan kerugian dari hama dan penyakit, yang secara umum menyebabkan kerugian 10-23% dari hasil panen setiap tahunnya.

Fainta menjelaskan bahwa komitmen Syngenta terhadap inovasi didukung oleh kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan lokal. Contoh utama adalah "Komunitas 10 Ton," sebuah inisiatif yang dikembangkan bekerja sama dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia.

"Tujuan dari program ini adalah membantu petani mencapai produksi hingga 10 ton per hektar, dibandingkan dengan rata-rata produksi nasional 5-6 ton per hektar. Melalui praktik pertanian yang baik, dukungan agronomi yang komprehensif, dan pembelajaran antar-petani, Syngenta berharap dapat membuka keran potensi yang sangat besar dan mendukung kemajuan sektor pertanian Indonesia," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: