Kredit Foto: YouTube Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kinerja intermediasi sektor perbankan stabil dengan profil risiko yang tetap terjaga. Kredit perbankan di Juli 2025 tercatat sebesar Rp8.043,2 triliun tumbuh 7,63 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan bahwa angka tersebut menurun jika dibandingkan Juni 2025 yang tumbuh sebesar 7,77 persen yoy dengan nilai outstanding mencapai Rp8.043,2 triliun.
“Di Juli tahun 2025 kredit tumbuh sebesar 7,63% yoy, di mana sebelumnya tersebut 7,77% menjadi sebesar Rp8.043,2 triliun,” kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK, Kamis (4/9/2025).
Baca Juga: OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh 7,77 Persen per Juni 2025
Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 9,59% sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 1,82% di tengah upaya perbankan yang berfokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,7% yoy dengan nilai mencapai Rp9.294 triliun. Likuiditas industri perbankan juga tetap memadai, tercermin dari rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) sebesar 119,43% dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) 27,05%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing 50% dan 10%. Sementara itu, rasio kecukupan likuiditas (LCR) masih tinggi di level 205,56%.
Kualitas aset perbankan juga relatif terjaga. Non-performing loan (NPL) gross naik tipis dari 2,22% pada Juni menjadi 2,28% di Juli, sementara NPL net stabil di bawah 1%, yakni 0,86% pada Juni dan 0,84% pada Juli. Loan at Risk (LAR) membaik dari 9,86% menjadi 9,73%.
“LAR tercatat stabil seperti di level sebelum pandemic,” tambahnya.
Baca Juga: OJK Dorong Perbankan Manfaatkan Program Pemerintah untuk Perluas Kredit
Ketahanan perbankan dinilai masih kuat, tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang mencapai 25,88% pada Juli, meningkat dari 25,81% bulan sebelumnya.
“Ini menjadi bantalan mitigasi resiko yang kuat untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian global kami terus memantau perkembangan dan tentu saja berkoordinasi dengan industri perbankan dan secara umum infrastruktur perbankan masih terjaga dengan baik sehingga diharapkan layanan keuangan bagi masyarakat dapat tetap berjalan optimal,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: