Kredit Foto: Ist
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan proyek pembangunan pengendalian banjir di Kota Bengkulu bertujuan untuk melindungi masyarakat.
Hal ini disampaikan Menko AHY saat meninjau langsung proyek yang merupakan langkah nyata pemerintah pusat, khususnya melalui Kementerian PU serta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII, untuk mengurangi risiko banjir yang selama ini dirasakan masyarakat Bengkulu, pada Selasa (16/9/2025).
Baca Juga: Pelindo Sabet Gelar Juara Umum Harhubnas 2025 yang Digelar Kemenhub
"Hari ini kita melihat secara langsung di lapangan, proyek yang sedang dikerjakan untuk menanggulangi banjir yang terjadi setiap tahun. Semangatnya adalah bagaimana secepatnya kita bisa melindungi masyarakat," kata Menko AHY, dikutip dari siaran pers Kemenko Infra, Rabu (17/9).
Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga faktor utama penyebab banjir di Bengkulu: meluapnya aliran sungai, minimnya kolam retensi, dan tingginya sedimentasi.
Berdasarkan laporan BWS Sumatera VII, hingga September ini progres fisik proyek sudah mencapai 42,78 persen sejak dimulai pada 17 Maret 2025.
Sejumlah pekerjaan utama berhasil dijalankan, antara lain normalisasi Sungai Serut dan drainase utama balai kota sepanjang 225 meter, pembangunan tanggul banjir lebih dari 1.000 meter, serta pemasangan empat unit pompa banjir baru dengan peningkatan kapasitas dari 7,5 menjadi 15,5 meter kubik per detik.
Baca Juga: Selain Kepastian Hukum, Sertipikat Tanah Bisa Jadi Nilai Tambah Ekonomi
Selain itu, sistem pintu air juga dimodernisasi dari penggerak manual menjadi elektrik pada tujuh unit, serta penambahan dua unit pintu cross drain.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Kementerian PU khususnya BWS Sumatera VII ini atas kerja kerasnya. Teruslah melanjutkan pembangunan karena ini benar-benar sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kita melindungi masyarakat, melindungi ekonominya," ujar Menko AHY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya