Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Saham TUGU Melambung ke Level Tertinggi, Analis: Valuasi Masih Sangat Murah

        Harga Saham TUGU Melambung ke Level Tertinggi, Analis: Valuasi Masih Sangat Murah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) ditutup menguat 6,2% ke Rp1.030 pada perdagangan Senin (22 September 2025) yang sekaligus menjadi harga penutupan tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Meski demikian, analis masih melihat valuasi saham TUGU undervalued.

        Untuk diketahui, total volume perdagangan saham TUGU hari ini mencapai 16,3 juta saham atau lebih dari 9x rata-rata volume transaksi harian pekan lalu. Sementara dari sisi frekuensi mencapai 2.759x atau hampir 5x dari rata-rata frekuensi perdagangan saham TUGU harian minggu sebelumnya.

        Nilai kapitalisasi pasar TUGU mencapai Rp3,66 triliun atau setara dengan rasio price to book value (PBV) 0,37x. Rasio PBV ini disebut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan emiten asuransi umum lain yang melantai di BEI.

        Baca Juga: Diuntungkan Rencana Merger Asuransi BUMN, TUGU Potensial jadi Surviving Entity

        "Kalau dilihat general insurance memang rata-rata PBV bisa 0,6x. Artinya kalau pakai valuasi ini harga saham TUGU wajarnya secara teoritis bisa ke Rp1.700. Masih ada peluang upside tinggi dengan marjin of safety yang juga menarik" kata Rizal Rafly dari Ajaib Sekuritas yang dikutip di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

        Selain soal valuasi yang relatif terdiskon, Rafly juga menggarisbawahi fundamental TUGU yang solid serta prospek yang cerah. TUGU dinilai menjadi market leader untuk segmen asuransi umum seperti di segmen aviasi dan energy related. Namun porsi ritel yang juga terus bertumbuh sehingga memberikan diversifikasi risiko.

        Di sisi lain, Ia menekankan bahwa secara skala, TUGU juga termasuk asuransi umum yang leading dari sisi aset maupun total kelolaan investasi.

        "Dengan total aset Rp32,6 triliun serta aset investasi mencapai Rp11,4 triliun. TUGU memiliki skala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan asuransi umum listed lain maupun yang non-listed. Pertumbuhan laba bersih historis secara compounding juga melampaui industri. Ini semakin memperkuat tesis investasi untuk saham TUGU" ujarnya.

        Analis Ryan Santoso dari BCA Sekuritas juga memberikan pandangan yang positif untuk kinerja TUGU. Ia menjelaskan bahwa TUGU layaknya 'hidden gem' untuk kategori portofolio investasi dari kelas aset ekuitas atau saham.

        Baca Juga: Kinerja Keuangan Moncer, Tugu Insurance Lanjutkan Implementasi PSAK 117

        "Selain valuasinya yang murah, TUGU konsisten bagi dividen dengan rasio payout di kisaran 40%. Baik secara nominal maupun yield sangat atraktif. Bahkan yield dalam dua tahun terakhir di atas bunga deposito di kisaran 6-8%. Ini masuk kategori value dan dividend play stock," ungkapnya.

        Di tengah berbagai sentimen makro, industri dan regulasi, Ryan optimistis bahwa anak usaha Pertamina ini mampu menavigasi sisa tahun 2025 dengan tetap solid. "TUGU menjadi salah satu emiten asuransi umum paling awal dalam implementasi PSAK 117. Ekuitas yang tebal jauh di atas ketentuan minimum untuk 2026 disertai rasio solvabilitas di atas kecukupan minimal 120% dan rata-rata industri menjadi bekal yang baik untuk sisa tahun 2025 dan ke depan," pungkasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: