Kredit Foto: Istimewa
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meyakini target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen dapat terwujud sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
Strategi pembangunan ekonomi akan dijalankan dengan mengacu pada konsep Sumitronomics yang menjadi fondasi kebijakan pemerintah.
"Untuk menjadi negara maju, strategi pembangunan ekonomi Indonesia berbasis pada konsep Sumitonomics yang difokuskan pada 3 pilar utama Pertama, pertumbuhan ekonomi yang tinggi Kedua, pemerataan manfaat pembangunan Dan ketiga, stabilitas nasional yang dinamis," kata Purbaya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2025).
Baca Juga: Menkeu Purbaya Mengaku Pakai Konsep Sumitronomics sebagai Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
Untuk mencapai hal itu, ia mengatakan bahwa mesin-mesin pertumbuhan ekonomi seperti fiskal, sektor keuangan, dan investasi harus berjalan selaras sehingga mampu mendorong pertumbuhan melampaui 6 persen dalam waktu dekat, dan berlanjut hingga 8 persen dalam jangka menengah.
"Dengan konsistensi menjaga keselarasan mesin-mesin pertumbuhan diharapkan dapat memaju pertumbuhan menuju 8% dalam jangka menengah," tambahnya.
Sementara itu, ia menyatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, APBN berperan sebagai katalis untuk mendukung sektor swasta.
Adapun Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2026 senilai Rp 3.842 triliun dan pendapatan Negara sebesar Rp 3.153,6 triliun.
Sektor bernilai tambah tinggi juga menjadi perhatian pemerintah, seperti hilirisasi sumber daya alam, industri manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur digital, industri strategis, hingga ketahanan pangan.
Baca Juga: Ditanya Berapa Pertumbuhan Ekonomi 2025, Purbaya Sebut Angka ini
Ia mengatakan, pemerintah tetap memberikan insentif fiskal berupa tax holiday, super deduction untuk riset dan pelatihan, serta pengembangan kawasan ekonomi khusus yang terintegrasi dengan rantai nilai industri nasional.
Selain itu, sektor-sektor resilien seperti pertanian, pariwisata, dan industri padat karya akan terus dijaga agar tetap tumbuh tinggi dan menyerap tenaga kerja
"Peran investasi swasta untuk mendukung pembangunan fokus investasi antara lain pada sektor hilirisasi sumber daya alam manufaktur bernilai tambah tinggi, energi terbarukan, infrastruktur digital, industri strategis, dan sektor ketahanan pangan Untuk memperkuat mesin pertumbuhan sektor keuangan," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: