Harga Minyak Dunia Stabil Ditopang Larangan Ekspor Rusia dan Data Ekonomi AS

Harga minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan di Kamis (25/9). Rusia baru-baru ini membatasi ekspor bahan bakar hingga akhir tahun, namun ekonomi terbaru memperkecil peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Jumat (26/9), Minyak Brent ditutup naik tipis 0,16% ke US$69,42. Sementara Minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,02% menjadi US$64,98.

Baca Juga: Soal Bansos Banggar DPR Minta 2 Liter Minyak Goreng, Purbaya Usulkan 5 Sekalian

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengumumkan bahwa pihaknya akan memberlakukan larangan sebagian ekspor diesel hingga akhir tahun ini serta memperpanjang larangan ekspor bensin. Kebijakan ini menyusul meningkatnya serangan drone ke kilang-kilang minyak oleh Ukraina.

Namun, kenaikan harga dibatasi oleh rilis data ekonomi dari AS. Departemen Perdagangan melaporkan produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua tahun ini naik 3,8%.

“Reaksi awal pasar adalah aksi jual,” kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.

Data yang lebih kuat dari ekspektasi tersebut membuat bank sentral diperkirakan lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga acuan dari AS.

Baca Juga: Industri Mamin Jadi Motor Utama Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas

Selain itu, tekanan harga juga datang dari prospek pasokan tambahan. Pemerintah Regional Kurdistan (KRG) mengumumkan bahwa ekspor minyak akan kembali dilanjutkan dalam 48 jam setelah tercapai kesepakatan tiga pihak dari pihaknya serta Kementerian Perminyakan Irak dan Pengusaha Minyak.