Soal Bansos Banggar DPR Minta 2 Liter Minyak Goreng, Purbaya Usulkan 5 Sekalian

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi secara langsung usulan tambahan bantuan sosial (bansos) berupa minyak goreng dari Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah. Respons tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI terkait keputusan atas Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN Tahun Anggaran 2026, Selasa (23/9/2025).

Purbaya menegaskan bahwa pemerintah semula mengusulkan skema bansos berupa 10 kilogram beras setiap bulan, ditambah 1 liter minyak goreng untuk dua bulan. Namun, Banggar meminta penambahan menjadi 2 liter.

Baca Juga: Purbaya Sebut Insentif WNI Simpan Dolar di Dalam Negeri Rampung Minggu Depan

“Saya suruh menjawab pertanyaan Pak Said. Tadinya pemerintah mengusulkan 10 kilogram beras tiap bulan dan 1 liter minyak goreng. Pak Said minta 2 liter. Saya challenge, kenapa tidak 5 liter sekalian,” ujar Purbaya dikutip Rabu (24/9/2025).

Menurut Purbaya, usulan DPR justru terlalu hati-hati meski ruang fiskal memungkinkan.

“Jadi Bapak gak usah takut, saya komit. Tapi yang kurang komit Pak Said rupanya. Dia 5 gak berani minta turun ke 2. Untuk saya aneh, kan yang punya uang saya. Harusnya dia oke. Tapi gak apa-apa, ini Pak Said berarti hati-hati sekali. Saya terima kasih atas dukungannya,” tambah Purbaya.

Lebih jauh, Purbaya meminta Banggar DPR ikut mengawasi penyerapan anggaran kementeriannya. Ia menyoroti banyaknya dana yang belum terserap optimal dan masih mengendap di rekening pemerintah maupun Bank Indonesia.

Baca Juga: Kuliah Umum BPDP Dari Pelalawan Untuk Kejayaan Sawit Indonesia

Baca Juga: BPDP Raih Penghargaan dari HIPMI Sultra

“Dan tolong di monitor penyerapan anggaran kami. Kalau kebanyakan nganggur, tolong dikasih tau lagi Pak. Jangan kayak kemarin-kemarin. Udah mau runtuh ekonominya baru kita tau,” ujar Purbaya.