Ternyata, AKR Sejak 2010 Juga Menyalurkan Solar Subsidi Selain Pertamina

Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Mery Sofi, menegaskan bahwa perusahaannya sejak 2010 mendapat penugasan pemerintah untuk menyalurkan Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) berupa solar subsidi. Penegasan ini sekaligus meluruskan persepsi publik bahwa penyalur solar subsidi bukan hanya Pertamina.

“AKR mendapatkan penugasan itu sudah sejak 2010. Saat ini kami menyalurkan melalui 107 penyalur yang tersebar di 10 provinsi dan 59 kabupaten/kota,” kata Mery dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10).

Dari total penyalur tersebut, 97 berbentuk Stasiun Pengisian Bulk Elpiji dan Bahan Bakar (SPBKB) serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Sekitar 40 persen di antaranya merupakan SPBN yang melayani nelayan, sementara 10 persen lainnya merupakan penyalur dalam program BBM Satu Harga.

Baca Juga: BBM Swasta Telah Tiba, Bos BP-AKR Belum Beri Kepastian

Selain menyalurkan solar subsidi, AKR juga menjual bensin dengan Research Octane Number (RON) 92 setara Pertamax di 19 SPBKB yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung, serta 1 di Jabodetabek.

“Kami memiliki 12 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi. Saat ini cadangan stok kami ada di level 17 hari untuk solar. Namun untuk bensin, stok sudah habis,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mery juga menegaskan perbedaan antara AKR dan BP AKR.

Baca Juga: Presiden BP AKR: Tambah SPBU Tak Relevan Bila BBM Kosong

“Jangan bingung antara BP AKR dengan AKR. AKR sendiri mengoperasikan SPBU yang mayoritas untuk penyaluran JBT, sementara BP AKR adalah entitas berbeda, hasil joint venture kami dengan BP Global untuk mengoperasikan SPBU dengan brand premium,” jelasnya.