Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan Indonesia membutuhkan kerja sama lintas negara dalam menghadapi perkembangan pesat sektor ekonomi kreatif.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi dari Department of Culture of the City of Moscow yang berlangsung di kantor Kementerian Ekraf, Jakarta pada Senin (6/10/2025).
Baca Juga: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, Kemenpar Kembangkan SDM Lewat Pelatihan Ini
“Pertumbuhan ekraf di Indonesia sangat cepat dan kami membutuhkan mitra internasional agar kualitas produk, kolaborasi, serta pengembangan pasar dapat lebih optimal. Pertemuan dengan Moskow ini membuka ruang sinergi dalam berbagai subsektor, termasuk pertukaran pasar dan pengembangan talenta,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Selasa (7/10).
Pertemuan yang turut dihadiri The Agency for Creative Industries (ACI) dan Video Game Industry Development Organization (VIDO) itu membahas pengenalan Kota Moskow sebagai pusat ekraf Rusia serta peluang kolaborasi strategis.
Menteri Ekraf Teuku Riefky kemudian menjelaskan bahwa Kementerian Ekraf telah menyiapkan delapan kluster program yang tergabung dalam Asta Ekraf, mulai dari Ekraf Data sebagai penguatan basis informasi hingga Talenta Ekraf sebagai pusat pengembangan sumber daya kreatif.
"Pemetaan potensi di 38 provinsi tengah disusun untuk memudahkan referensi dalam menjalin kerja sama dengan pihak swasta maupun pemerintah asing," ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Deputy Minister of Culture of the City of Moscow, Mikhail Demidenko, menegaskan posisi Moskow sebagai motor utama industri kreatif Rusia. Menurutnya, dalam lima tahun terakhir perkembangan ekraf di Moskow meningkat dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan ekonomi kota secara keseluruhan.
“Sebanyak 60 persen ekspor ekonomi kreatif Rusia berasal dari Moskow, dan kami menargetkan pada 2030 nilainya kembali berlipat ganda,” ungkapnya.
Demidenko juga memaparkan rencana pengembangan infrastruktur, termasuk pembangunan Kinopark pada 2030 yang dirancang sebagai pusat produksi film dengan set dekorasi berbagai era sejarah, serta Moscow Game Hub yang akan diluncurkan November 2025 sebagai pusat pengembangan video gim dan animasi. Fasilitas ini diharapkan memperkuat daya saing global industri kreatif Rusia.
Berdasarkan paparan yang diberikan oleh ACI, sebanyak 88 juta masyarakat Rusia bermain gim jumlah tersebut memiliki persentase mencapai 58% dan rata-rata per tahun menghabiskan sekitar 323 juta Rubel Rusia dalam membeli gim atau pembelian di dalam gim.
Melihat potensi tersebut, ACI sebagai badan di bawah Pemerintah Kota Moskow berfokus mendukung perusahaan dan proyek kreatif melalui skema hibah, program akselerasi, dan promosi internasional.
Sementara VIDO menekankan pentingnya ekosistem yang terintegrasi bagi pengembangan industri gim, salah satu subsektor yang juga menjadi prioritas Indonesia. Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat Asta Ekraf melalui kerja sama internasional, khususnya dalam sektor gim, animasi, dan perfilman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: