Beri Sinyal Negosiasi, Wakilnya Trump Coba Redakan Ketegangan China-AS
Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) James David Vance berupaya menenangkan ketegangan diplomatik dan pasar keuangan dari China dan Amerika Serikat. Hal ini menyusul perang tarif yang berkobar akibat pengumuman dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Vance menegaskan bahwa pihaknya tetap terbuka untuk berdialog dengan Beijing. Ia juga menegaskan bahwa pemerintahanannya tidak mencari konfrontasi langsung dengan China.
Baca Juga: Penjualan Naik, Tesla Kembali Dilirik Masyarakat China
“Trump menghargai persahabatannya dengan Xi Jinping. Ia berharap kita tidak perlu menggunakan langkah koersif dan bersedia melakukan negosiasi yang wajar dengan China," ungkapnya, dilansir Senin (13/10).
Pernyataan itu dianggap sebagai upaya untuk melunakkan nada konfrontatif menyusul respons tegas dari Beijing. China diketahui tidak terima dengan ancaman tarif tambahan seratus persen dari Trump.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China mengecam pengumuman tarif tersebut sebagai tindakan provokatif dan memperingatkan bahwa kebijakan itu dapat semakin mengguncang hubungan perdagangan dari Beijing-Washington.
Pihaknya menambahkan bahwa meskipun negaranya lebih memilih perdamaian, pihaknya tidak akan ragu untuk mempertahankan kepentingan nasional jika kebijakan tarif dilanjutkan oleh AS.
Adapun tarif baru yang akan berlaku bulan depan juga mencakup pembatasan ekspor tambahan terhadap jenis perangkat lunak tertentu yang dianggap penting bagi infrastruktur dan keamanan nasional dari AS.
Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok Imbas Ancaman Tarif Baru AS ke China: Kesempatan atau Ancaman?
Keputusan itu langsung memicu kekhawatiran terjadinya kembali perang dagang AS–China. Ia mendorong penurunan indeks saham global dan tekanan baru pada pasar komoditas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar