- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Unilever Yakin Pulih di Kuartal III, Jaga Fokus Garap Pasar Dalam Negeri
Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menegaskan komitmennya menjaga daya saing produk lokal di tengah potensi masuknya produk kosmetik impor dari Amerika Serikat tanpa tarif.
Manajemen juga memastikan transaksi antarafiliasi berjalan sesuai mekanisme wajar serta menyatakan optimisme terhadap pemulihan kinerja pada kuartal III tahun ini.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menilai ancaman masuknya produk kosmetik asing bukanlah faktor yang dapat dikendalikan perusahaan. Namun, Unilever memilih fokus pada keunggulan produk dan pengalaman pengguna di pasar domestik.
“Kami memastikan untuk mengontrol hal yang bisa kami kendalikan, yaitu memberikan produk terbaik bagi pengguna Indonesia,” ujar Benjie dalam sesi tanya jawab Public Expose di Tangerang, Rabu (15/10/2025).
Baca Juga: Bos Unilever Bongkar Tiga Pilar Strategi Jadi Arah Pertumbuhan Unilever di Sisa 2025
“Kami memiliki portofolio kecantikan yang kuat dan disukai, mulai dari sunscreen hingga produk perawatan kulit lain. Kami ingin terus memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen. Itulah cara terbaik bersaing dengan produk luar negeri,” lanjutnya.
Benjie menegaskan, kekuatan Unilever terletak pada kedekatan dengan konsumen Indonesia dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan lokal.
Ia menilai strategi ini menjadi kunci menghadapi tantangan liberalisasi perdagangan yang bisa membuka pintu bagi merek global dengan harga kompetitif.
Di sisi lain, Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Neeraj Lal, menjelaskan mengenai praktik transaksi antarafiliasi yang melibatkan entitas di luar negeri.
Ia menyebut, kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung rantai pasok lintas negara dengan prinsip kewajaran harga.
“Kami melakukan pembelian dari Unilever Asia Private Limited di Singapura untuk kategori beauty and personal care, serta dari afiliasi di Filipina, Malaysia, dan Thailand untuk produk es krim,” kata Neeraj.
“Margin dari transaksi ini relatif kecil karena mengikuti mekanisme transfer pricing yang diatur, sementara fokus utama kami tetap mengembangkan pasar domestik,” tegasnya.
Selain itu, Neeraj juga menyinggung prospek pertumbuhan kinerja Unilever di paruh kedua 2025. Ia menyebut, perusahaan tetap berpegang pada target untuk kembali mencatat pertumbuhan positif, meski belum dapat membagikan proyeksi rinci hingga laporan keuangan kuartal III dirilis.
Baca Juga: Penjualan Turun 4,4%, Unilever Bidik Pemulihan dan Stabilitas Margin di 2025
“Kami akan menyampaikan hasil kuartal III pekan depan. Namun kami tetap percaya diri terhadap peningkatan penjualan dan margin secara berurutan (sequential improvement). Kami yakin akan kembali tumbuh,” ujar Neeraj.
Keyakinan tersebut juga diamini Benjie, yang menyebut kombinasi strategi inovasi produk, efisiensi rantai pasok, dan disiplin finansial akan menopang kinerja pada sisa tahun ini.
Ia menambahkan, fleksibilitas portofolio Unilever memungkinkan perusahaan beradaptasi cepat terhadap perubahan ekonomi dan perilaku konsumen.
Dengan pendekatan tersebut, Unilever berharap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri barang konsumsi cepat saji (FMCG), sekaligus menjaga pertumbuhan berkelanjutan di tengah tekanan global dan fluktuasi daya beli masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri