Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Ditutup Mixed, Investor Saham Timbang Ketegangan Dagang China-AS

        Wall Street Ditutup Mixed, Investor Saham Timbang Ketegangan Dagang China-AS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup bervariasi pada perdagangan di Rabu (15/10). Hal ini terjadi seiring investor menimbang hasil laporan keuangan yang positif dengan meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

        Dilansir dari Reuters, Kamis (16/10), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,04% menjadi 46.253,31. Sementara S&P 500 (SPX) naik 0,40% ke 6.671,06, dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,66% menjadi 22.670,08.

        Baca Juga: Bursa Eropa Ditutup Menguat, Pasar Saham Didorong Sektor Barang Mewah

        Ketiga indeks utama itu sempat mencatatkan penguatan lebih tinggi pada awal sesi, namun minat risiko menurun menjelang penutupan perdagangan. Indeks Blue-chip Dow Jones berakhir dengan pelemahan tipis.

        Ketegangan dagang kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan tengah mempertimbangkan pemutusan sebagian hubungan dagang dengan Beijing, menyusul keputusan China yang memperketat ekspor mineral tanah jarang (rare earth).

        Trump menyebut langkah tersebut sebagai respons terhadap China yang tidak membeli kedelai AS.

        Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengecam kebijakan ekspor China, menyebutnya sebagai upaya penguasaan rantai pasok global. Namun ia bersama Menteri Keuangan Scott Bessent menegaskan bahwa Washington tidak ingin memperburuk konflik.

        “Pasar masih diliputi ketidakpastian. Kami belum tahu bagaimana tarif tambahan dan pelemahan pasar tenaga kerja akan memengaruhi konsumsi maupun kinerja keuangan perusahaan ke depan,” kata Presiden Chase Investment Counsel, Peter Tuz.

        Baca Juga: Dilirik Analis, Harga Saham TUGU Dipatok Dekati Rp2.000

        “Saya berharap kedua pihak dapat mencapai solusi yang saling menguntungkan, karena eskalasi ini tidak baik bagi pasar maupun perekonomian kedua negara,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: