Menkeu Purbaya Tegaskan Langkah Tutup Kebocoran Pajak dan Awasi Pegawai Bermasalah
Kredit Foto: Istimewa
Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa menegaskan langkah pemerintah dalam menutup potensi shortfall atau kekurangan penerimaan pajak menjelang akhir tahun 2025.
Purbaya mengatakan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat otomatis meningkatkan penerimaan negara, terutama dengan dorongan yang lebih kuat terhadap sektor swasta.
“Dengan saya kan kalau pertumbuhan ekonomi lebih cepat, harusnya otomatis lebih cepat, kan? Apalagi private sector-nya didorongkan sekarang. Harusnya selebih cepat,” ujarnya usai menghadiri Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa penguatan ekonomi saja tidak cukup. Pemerintah, kata Purbaya, juga fokus menutup kebocoran penerimaan di berbagai lini, terutama di sektor cukai dan pajak.
“Kalau ceteris paribus ya kita tutupi kebocoran-kebocoran yang mungkin timbul, ya. Jadi di cukai, di-underinforcing, segala macam, kita periksa lagi. Di pajak juga saya harapkan yang main-main itu nggak main-main lagi sehingga kita nggak bocor pajaknya,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Purbaya juga menjelaskan bahwa sebagian oknum pegawai pajak masih melakukan negosiasi dengan wajib pajak.
“Ya, mereka nego lah sama itu, sama wajib pajaknya. Ya, akhirnya dapet pemerintah sedikit, tapi mereka bagi dua kali. Itu biasanya begitu,” ungkapnya.
Untuk mencegah praktik seperti itu, Purbaya mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan tengah menyiapkan sistem digital baru bernama Cortax, yang ditargetkan siap digunakan pada akhir pekan ini.
“Tapi kan nanti ke depan kita akan terapkan IT yang lebih canggih lagi. Saya harapkan akhir minggu ini Cortax sudah siap mungkin. Jadi itu akan meningkatkan lagi pendapatan dari pajak kalau lebih efisien Cortax-nya,” ujarnya.
Selain pembenahan di internal pajak, Purbaya juga menyoroti penindakan terhadap praktik penyelundupan dan under invoicing yang selama ini terjadi pada sejumlah komoditas.
“Yang under invoicing, yang selama ini nyelundupin. Yang banyak tekstil, baja, segala macem. Sudah ada nama-nama pemainnya, kan? Tinggal kita pilih saja siapa yang mau diproses,” katanya.
Lebih lanjut Purbaya menjelaskan saat ini dirinya telah membuka kanal pengaduan langsung dari masyarakat untuk memantau adanya pelanggaran baru.
Baca Juga: Luhut Minta Suntikan Dana Rp50 tirliun untuk INA, Ini Respon Purbaya
Baca Juga: Sidak Kantor Pajak, Purbaya Pergoki Pegawai Sedang Olahraga di Jam Kerja
“Nanti kita lihat, kan. Saya sudah buka pengaduan ke masyarakat langsung saya, kan. Nanti kita monitor ke depan, masih ada yang nekat apa nggak,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait: