Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lebih Efisien dan Rendah Emisi, Angkutan Kontainer via Kereta Api Kini Makin Diminati

        Lebih Efisien dan Rendah Emisi, Angkutan Kontainer via Kereta Api Kini Makin Diminati Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejalan dengan meningkatnya kesadaran terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan, minat pelaku industri untuk beralih ke moda kereta api juga terus meningkat. Pertumbuhan tersebut tercermin dari peningkatan signifikan pada layanan angkutan kereta kontainer.

        Sepanjang Triwulan II tahun ini, volume angkutan kontainer KAI Logistik tumbuh sebesar 14 persen dibandingkan Triwulan I sebelumnya. Tren positif ini berlanjut pada Triwulan III dengan pertumbuhan sebesar 6 persen dibandingkan kinerja Triwulan II, dengan total volume pengangkutan mencapai lebih dari 650 ribu ton, naik dari sekitar 610 ribu ton pada periode TW II sebelumnya.

        Hingga September 2025, KAI Logistik telah mencatat total angkutan kontainer mencapai 1,8 juta ton, meningkat 7 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1,68 juta ton. Capaian ini menjadi bukti bahwa penggunaan moda kereta api oleh sektor industri semakin meningkat, seiring dengan tumbuhnya kesadaran terhadap efisiensi biaya, ketepatan waktu, serta dampak lingkungan yang lebih rendah.

        Baca Juga: Dukung Zero ODOL di 2027, Begini Langkah Strategis KAI Logistik

        Untuk itu, sebagai bagian dari komitmen menghadirkan layanan logistik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, KAI Logistik meluncurkan inovasi terbaru berupa informasi carbon footprint atau jejak karbon yang kini tercantum langsung di setiap invoice pelanggan. Melalui inovasi ini, pelanggan dapat mengetahui jumlah emisi karbon (CO₂) yang dihasilkan dari aktivitas pengiriman barang melalui moda kereta api.

        Riyanta, Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik mengungkapkan, kehadiran fitur informasi jejak karbon merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendorong kesadaran lingkungan di setiap aktivitas bisnis. Transparansi merupakan langkah awal menuju perubahan yang lebih berkelanjutan.

        "Melalui fitur carbon footprint di invoice, kami ingin mengajak pelanggan memahami dampak emisi dari setiap aktivitas pengiriman. Ini bukan sekadar data, melainkan cerminan tanggung jawab kami dalam mengelola bisnis yang berorientasi pada efisiensi energi dan keberlanjutan," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

        Baca Juga: Tekan Emisi Karbon dan Perubahan Iklim, KAI Logistik Adopsi ISO 14083

        Pemanfaatan moda kereta api sendiri menjadi kunci penting dalam strategi efisiensi karbon. Moda KA merupakan transportasi dengan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan moda darat lainnya. Dengan demikian, setiap kiriman barang yang menggunakan moda KA berkontribusi langsung dalam mengurangi jejak emisi transportasi dan membantu upaya nasional dalam menekan dampak perubahan iklim.

        “Komitmen penerapan green logistics tidak hanya sebatas pada pencantuman emisi pada invoice pelanggan, tetapi semakin diperkuat dengan perhitungan emisi GRK tier 3 dan pelaporan emisi GRK sesuai dengan kerangka ISO 14083, dan KAI Logistik menjadi pioneer dalam implementasi tersebut. Langkah ini menjadi inisiatif strategis yang selaras dengan visi jangka panjang khususnya dalam implementasi green logistics,” jelas Riyanta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: