Pasar Kripto Konsolidasi Usai Kebijakan The Fed dan Pertemuan Trump–Xi
Kredit Foto: Indodax
Pasar aset kripto dan keuangan global bergerak hati-hati setelah The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%–4% dan menjelang pertemuan perdagangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan. Investor bersiap menghadapi potensi volatilitas baru di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter dan hubungan dagang dua ekonomi terbesar dunia itu.
Meski langkah The Fed sesuai ekspektasi pasar dan umumnya menjadi sentimen positif bagi aset berisiko, harga Bitcoin (BTC) justru turun dari US$116.400 menjadi US$109.200. Koreksi ini mencerminkan fenomena buy the rumor, sell the news—di mana investor melakukan aksi ambil untung setelah pengumuman resmi kebijakan moneter.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed dinilai sebagai bagian dari upaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di tengah pelemahan global. Namun, pelaku pasar kripto menilai dampaknya terhadap aset digital bersifat jangka pendek dan sangat bergantung pada arah inflasi serta kebijakan likuiditas ke depan.
Baca Juga: Pasar Kripto Bergejolak, Investor Disarankan Tetap Rasional
Di pasar kripto, Bitcoin dan Ethereum (ETH) masing-masing melemah 1,66% dan 1,64%, menekan kapitalisasi pasar kripto global sekitar 0,77%. Penurunan ini terjadi serentak dengan meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai seperti dolar AS dan obligasi pemerintah.
Selain faktor moneter, pertemuan Trump–Xi turut menambah lapisan ketidakpastian di pasar. Pertemuan tatap muka pertama kedua pemimpin sejak Trump kembali menjabat itu berlangsung selama lebih dari satu setengah jam. Trump mengumumkan pengurangan tarif impor China dan menyebut isu akses bahan baku rare earths telah diselesaikan, sementara Xi menegaskan adanya konsensus baru untuk menyelesaikan “isu perdagangan utama” serta kerja sama di bidang imigrasi, penipuan siber, pencucian uang, dan kecerdasan buatan.
Meski hasil pertemuan dianggap positif, pelaku pasar masih menunggu realisasi konkret dari kesepakatan tersebut. Riwayat negosiasi AS–China sebelumnya menunjukkan bahwa euforia pasar sering kali berumur pendek akibat ketidakpastian implementasi.
Vice President INDODAX, Antony Kusuma, menilai konsolidasi harga yang terjadi mencerminkan proses adaptasi alami pasar digital terhadap kondisi makroekonomi global yang cepat berubah.
“Konsolidasi harga yang kita lihat saat ini sejatinya mencerminkan mekanisme adaptasi pasar digital terhadap kondisi makroekonomi global yang berubah cepat. Investor tidak lagi hanya bereaksi terhadap angka suku bunga, tetapi mulai menilai konteks keseluruhan—dari geopolitik hingga arus modal institusional,” ujarnya.
Menurutnya, perilaku investor kripto kini semakin rasional.
“Pertemuan Trump–Xi menegaskan bahwa faktor geopolitik masih menjadi salah satu penggerak utama sentimen investor. Kesepakatan tarif dan penyelesaian isu rare earths memberi sinyal positif, tetapi pasar menunggu implementasi nyata sebelum bereaksi lebih jauh,” tambah Antony.
Antony menilai volatilitas pasar saat ini justru membuka ruang bagi investor berstrategi jangka panjang.
“Pasar digital tidak seperti pasar tradisional; perubahan harga yang tajam menciptakan momen bagi investor untuk mengoptimalkan portofolio. Kuncinya disiplin, diversifikasi, dan memahami fundamental aset,” katanya.
Baca Juga: China Akan Perketat Pengawasan Kripto dan Stablecoin
Ia juga menekankan pentingnya membaca keterkaitan antara kebijakan moneter dan sentimen pasar digital.
“Pemangkasan suku bunga dan pertemuan Trump–Xi memberi sinyal likuiditas, tetapi efeknya selalu relatif terhadap kondisi ekonomi riil dan ekspektasi investor,” jelasny
Kombinasi antara kebijakan The Fed, dinamika geopolitik, dan rotasi modal global membuat aset digital berada pada fase konsolidasi alami. Investor institusional dilaporkan mulai memanfaatkan pelemahan harga untuk akumulasi, sementara investor ritel disarankan lebih berhati-hati dan berbasis data sebelum mengambil keputusan investasi.
Menurut Antony, pasar kripto kini telah menunjukkan kedewasaan struktural—di mana setiap tekanan harga diimbangi dengan akumulasi terukur oleh pelaku besar. “Mereka yang mampu membaca konteks ekonomi global akan lebih siap menghadapi ketidakpastian jangka pendek dan memaksimalkan potensi jangka panjang,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: