Kredit Foto: Istimewa
Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) berakhir campuran pada perdagangan di Senin (3/11). Saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) mendorong sebagian besar kenaikan, meski arah kebijakan moneter jangka pendek masih tidak pasti dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (4/11), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,48% menjadi 47.336,68, sedangkan S&P 500 (SPX) naik 0,17% ke 6.851,97, dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,46% ke 23.834,72.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp1,03 Triliun, Saham-saham Ini Jadi Incaran
Sektor teknologi dan perusahaan terkait akal imitasi menjadi pendorong utama kenaikan Nasdaq. Saham Amazon menguat setelah perusahaan mengumumkan kesepakatan dengan OpenAI. Hal itu untuk menjalankan dan mengembangkan beban kerja kecerdasan buatan melalui Amazon Web Services (AWS).
Sementara Nvidia juga naik. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa chip akal imitasi paling canggih buatan perusahaan itu hanya akan disediakan untuk perusahaan dari AS.
“Kesepakatan Amazon dan kabar merger & akuisisi lainnya telah mendorong pasar, ditambah kabar positif terkait hubungan dagang dan komentar bernada dovish dari pejabat The Fed,” kata Analis Strategi Investasi Baird, Ross Mayfield.
“Namun, pasar ini jelas masih dipimpin oleh sektor teknologi besar dan semikonduktor,” tambahnya.
Sementara itu, data ekonomi resmi masih terbatas akibat shutdown pemerintah.
Indeks manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) dan S&P Global menunjukkan bahwa pabrikan masih menghadapi ketidakpastian akibat kebijakan tarif di AS.
Adapun pasca pemangkasan suku bunga pekan lalu, arah kebijakan berikutnya menjadi semakin kabur tanpa indikator ekonomi utama. Laporan dari National Employment Index diharapkan memberi gambaran terbaru mengenai kondisi pasar tenaga kerja dari AS.
Baca Juga: Tarif hingga Kerja Sama, Amerika Serikat-China Berebut Pengaruh di ASEAN
Pejabat Fed juga menunjukkan pandangan yang terbelah. Gubernur Fed Stephen Miran mendukung pemangkasan suku bunga tambahan. Sementara Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee menilai pemangkasan lebih lanjut belum tepat selama inflasi masih jauh di atas target 2%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: