Tarif hingga Kerja Sama, Amerika Serikat-China Berebut Pengaruh di ASEAN
Kredit Foto: Dok. BPMI
China dan Amerika Serikat (AS) tengah saling bersaing memperebutkan pengaruh yang kuat dalam kawasan dari Asia Tenggara. Hal ini terlihat dalam sejumlah manuver keduanya saat Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara di Malaysia.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam kehadirannya membuat berbagai manuver dengan sejumlah negara dari Asia Tenggara. Misalnya, ia menyaksikan penandatanganan pakta gencatan senjata yang diperluas antara Kamboja dan Thailand.
Baca Juga: Ekonomi ASEAN Melaju Meski Dunia Dilanda Konflik, Kadin Ungkap Alasannya!
Trump di sisi lain juga sukses membuat empat kesepakatan perdagangan regional dari Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Namun, tidak ada dari kesepakatan tersebut yang mengurangi tarif tinggi terhadap mereka, meski terdapat ruang untuk beberapa pengecualian.
“Pesan kami kepada negara-negara mereka adalah bahwa kami akan selalu bersama mereka, dan kami berniat menjadi mitra kuat selama banyak generasi,” kata Trump, dilansir dari Reuters, Selasa (28/10).
Sementara China diperkirakan akan mendorong penurunan hambatan perdagangan serta memperkuat kerja sama sesuai dengan aturan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Perdana Menteri China, Li Qiang baru-baru ini menyerukan agar semua pihak menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dari Asia Timur.
Ia juga mendorong semua pihak untuk menegakkan perdagangan bebas dan menolak proteksionisme, ungkapan yang ditujukan terhadap kebijakan tarif dari Trump.
“Kita harus sepenuhnya menjaga perdamaian dan stabilitas yang telah diperjuangkan dengan susah payah di Asia Timur,” kata Li.
Baca Juga: Di KTT ASEAN Plus Three, Presiden Prabowo Dorong Kerja Sama Konkret dan Integrasi Kawasan
Ia menegaskan pentingnya bagi negara-negara kawasan untuk menegakkan perdagangan bebas dan sistem multilateral, menentang segala bentuk proteksionisme, serta terus mendorong integrasi ekonomi regional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement