Kredit Foto: Zabra
Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore) memperingatkan bahwa perusahaan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) saat ini diperdagangkan dengan valuasi yang terlalu tinggi, menimbulkan potensi risiko bagi stabilitas pasar keuangan global.
Dilansir Jumat (7/11), Otoritas Moneter Singapura menyebut bahwa pasar saham global tengah menunjukkan valuasi yang relatif berlebihan, terutama di sektor teknologi dan AI.
Baca Juga: Miris! Pasar Modal Indonesia Bergantung ke Saham Perusahan Milik Konglomerat
Regulator menilai sebagian besar kenaikan pasar saham dunia dalam beberapa bulan terakhir didominasi oleh investasi terkait AI. Hal itu membuat banyak investor kini memiliki eksposur besar terhadap sektor tersebut.
Otoritas Moneter Singapura juga memperingatkan bahwa sejumlah perusahaan teknologi besar menggunakan struktur pembiayaan yang kompleks dan tidak transparan. Hal itu berpotensi menyembunyikan tingkat utang (leverage) dan memperbesar risiko sistemik.
“Beberapa perusahaan teknologi besar (terutama hyperscaler) kini menggunakan skema pembiayaan swasta yang baru dan berpotensi bersifat melingkar untuk mendanai ekspansi mereka,” tulis laporan terbaru dari Otoritas Moneter Singapura.
“Ini termasuk penggunaan special purpose vehicle (SPV), struktur kredit swasta, serta perlakuan akuntansi baru yang dapat menutupi leverage dan meningkatkan ketergantungan pendanaan," tambahnya.
Industri akal imitasi saat ini berkembang dengan sangat cepat, mendorong lonjakan valuasi baik untuk perusahaan publik maupun swasta.
OpenAI misalnya baru-baru ini mencapai valuasi US$500 Miliar. Ia juga dilaporkan menargetkan valuasi hingga US$1 Triliun di 2026. Adapun Anthropic telah melipatgandakan valuasinya hampir tiga kali lipat sejak awal tahun ini menjadi US$170 Miliar.
Euforia terhadap sektor akal imitasi tersebut kini dibandingkan dengan gelembung dot-com pada awal 2000-an. Saat itu, optimisme spekulatif mendorong harga saham teknologi melampaui potensi pendapatannya.
Baca Juga: Perubahan Aturan MSCI dan FCA Pengaruhi Arah Pasar Saham
Sejumlah regulator dan ekonom memperingatkan bahwa lonjakan saat ini mungkin lebih didorong oleh hype daripada peningkatan produktivitas nyata.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: