Harga Emas Naik Jelang Pemungutan Suara Demi Akhiri Shutdown Pemerintah AS

Harga emas naik tajam pada perdagangan di Rabu (12/11). Hal ini terjadi menjelang pemungutan suara untuk membuka kembali pemerintahan, yang diharapkan dapat memulihkan rilis data ekonomi dan memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) di Desember.

Dilansir dari Reuters, Kamis (13/11), Harga emas spot naik 2% menjadi US$4.208,98. Sementara emas berjangka ditutup naik 2,4% ke US$4.213,60.

Baca Juga: BSI Resmi Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas, Lengkapi Tiga Kegiatan Usaha Bulion

Harga perak spot melonjak 4,6% menjadi US$53,58, sedangkan platinum naik 2% ke US$1.616,80 dan palladium menguat 2,5% ke US$1.480,58.

“Pasar mengantisipasi pembukaan kembali pemerintahan dan rilis data ekonomi yang kemungkinan besar menunjukkan pelemahan ekonomi,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.

Melek menambahkan bahwa trader meningkatkan posisi beli dan menutup posisi jual menjelang hasil pemungutan suara.

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) dijadwalkan untuk memungut suara atas kesepakatan yang akan mengakhiri shutdown terpanjang dalam sejarah dari Negeri Paman Sam.

Government shutdown tersebut telah berlangsung selama 42 hari. Penutupan ini membebani ekonomi dan menghentikan publikasi data resmi, memaksa pelaku pasar mengandalkan data dari sektor swasta.

Sementara itu, laporan tenaga kerja swasta menunjukkan bahwa perusahaan rata-rata memangkas 11.250 pekerjaan per minggu dalam empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober. Hal itu menandakan pasar tenaga kerja masih lemah di AS.

Baca Juga: WGC: Dua dari Tiga Investor Indonesia Pilih Emas untuk Ketahanan Finansial

Pasar kini terus menantikan sinyal terbaru arah suku bunga. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi meningkat.