- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PLN – Uni Eropa Sinergi Bangun Infrastruktur Listrik Hijau, Percepat Target NZE 2060
Kredit Foto: PT PLN (Persero)
PT PLN (Persero) memperkuat langkah transisi energi melalui kolaborasi strategis dengan Uni Eropa, KfW Development Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk mengembangkan proyek pembangkit energi baru terbarukan berbasis pumped storage hydropower berskala besar di Sumatra Utara dan Jawa Timur.
Melalui kerja sama ini, Uni Eropa dan KfW memberikan bantuan teknis penyusunan feasibility study untuk proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage di Simalungun, Sumatra Utara dan Grindulu Pumped Storage di Pacitan, Jawa Timur dengan total dukungan sekitar EUR 6 juta. PLN, PT SMI, dan KfW juga meneken Head of Agreement terkait bantuan teknis pengembangan proyek, menandai penguatan komitmen bersama mempercepat infrastruktur energi hijau.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menegaskan proyek EBT menjadi langkah strategis PLN dalam mempercepat transisi energi sekaligus membuka keran pendanaan berkelanjutan.
Baca Juga: PLN Beri Diskon 50% Tambah Daya Listrik Hingga 23 November 2025, Cek Syaratnya!
“Transisi energi membutuhkan dukungan semua pihak dan skema pembiayaan inovatif. Melalui kerja sama dengan Uni Eropa, KfW, dan PT SMI, PLN dapat mengakses berbagai potensi technical assistance untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi portofolio investasi menuju ekonomi rendah karbon,” ujar Sinthya dalam keterangan resmi, Senin (17/11/2025).
Executive Vice President Keuangan Korporat PLN Maya Rani Puspita menambahkan, kerja sama ini menjadi tonggak penting untuk mencapai target Net Zero Emissions tahun 2060.
“Proyek pumped storage akan memperkuat fleksibilitas sistem kelistrikan nasional sekaligus mendukung integrasi energi terbarukan dalam skala besar,” kata Maya dalam kegiatan Stakeholder Meeting, Jumat (7/11/2025).
Proyek Sumatra Pumped Storage memanfaatkan Danau Toba sebagai waduk bawah dan membangun waduk atas dengan sistem ring dam, dengan nilai investasi sekitar USD 582 juta. Sementara itu, proyek Grindulu Pumped Storage dirancang memiliki empat unit dengan total kapasitas 1.000 MW dan nilai investasi USD 1,08–1,3 miliar.
Kedua proyek ini menjadi bagian dari paket pembiayaan Team Europe senilai EUR 3,4 miliar untuk mendukung program transisi energi Indonesia.
Perwakilan Uni Eropa untuk Indonesia Jerome Pons menegaskan komitmen penuh pihaknya mendukung infrastruktur energi hijau di Indonesia.
Baca Juga: Bahlil : PLN Terima Rp4,3 Triliun untuk Listrik Desa dan BPBL 2025
“Melalui inisiatif Global Gateway, Uni Eropa berkomitmen membantu Indonesia mengembangkan sistem tenaga listrik modern, tangguh, dan rendah emisi. Pumped storage merupakan elemen penting untuk menyeimbangkan sistem tenaga listrik berbasis energi terbarukan,” ujar Pons.
Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI Faris Pranawa juga menegaskan komitmen lembaganya menjadi katalis pembiayaan hijau di dalam negeri.
“PT SMI siap berperan memastikan proyek pumped storage berjalan berkelanjutan. Sinergi PLN, SMI, Uni Eropa, dan KfW menjadi contoh nyata kolaborasi global untuk masa depan energi Indonesia,” ungkap Faris.
Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan kerja sama pada COP28 Dubai 2023 dan menjadi langkah nyata mewujudkan transisi energi berkeadilan sejalan dengan komitmen global pengendalian perubahan iklim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: