Harga Emas Naik Didorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga emas dunia menguat pada perdagangan di Senin (24/11). Kenaikan ini didukung meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bulan depan serta menanti rilis data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Selasa (25/11), emas spot naik 1,2% menjadi US$4.111,86. Sementara emas berjangka ditutup naik 0,4% ke US$4.094,2.

Baca Juga: Ferdy Hashiman: Pemerintah Salah Langkah Soal Kenaikan Bea Emas

Harga perak spot naik 1,7% menjadi US$50,84, platinum menguat 2,3% ke US$1.545,91, dan paladium naik 1,7% ke level US$1.398,21.

“Kami melihat pasar semakin yakin bahwa bank sentral berada di jalur untuk memangkas suku bunga pada Desember,” ujar Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.

Presiden Federal Reserve (The Fed) New York, John Williams mengatakan bahwa suku bunga bisa turun dalam waktu dekat tanpa mengganggu target inflasi, sekaligus membantu mencegah pelemahan pasar tenaga kerja. Peluang pemangkasan suku bunga bulan depan saat ini diperkirakan mencapai 79%.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah serta saat terjadi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

“Kami menunggu data ekonomi dan ekspektasinya data tersebut mungkin lebih lemah. Inflasi kemungkinan tidak terlalu tinggi, dan itu semua mengarah pada prospek positif bagi emas,” ungkap Melek.

Investor kini mencermati sejumlah data ekonomi yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan, termasuk data penjualan ritel, klaim pengangguran dan indeks harga produsen yang dijadwalkan rilis pekan ini di AS.

Baca Juga: Bahlil: Harga Emas Tinggi, Bea Keluar Harus Dikenakan

Amerika Serikat dan Ukraina juga menjadi sorotan usai melanjutkan perundingan untuk menyusun rencana yang dapat diterima guna mengakhiri perang dari Rusia-Ukraina. Keduanya setelah sepakat merevisi proposal sebelumnya yang dinilai terlalu menguntungkan pihak dari Moskow.