Julfi Hadi Putuskan Mundur sebagai Dirut Pertamina Geothermal (PGEO)

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi menerima pengunduran diri Julfi Hadi dari jabatannya sebagai Direktur Utama. Pengumuman ini disampaikan langsung Sekretaris Perusahaan PGEO, Kitty Andhora, dalam keterbukaan informasi. 

"Sehubungan dengan ketentuan dalam Pasal 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (POJK 33/2014), dengan ini disampaikan bahwa PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (Perseroan) telah menerima surat pengunduran diri Bapak Julfi Hadi selaku Direktur Utama Perseroan melalui surat tertanggal 25 November 2025," ujar Kitty.

Mengacu Pasal 8 ayat (3) POJK 33/2014, PGEO akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu paling lambat 90 hari kalender sejak surat pengunduran diri diterima. Hingga pengumuman ini dirilis, perusahaan tidak membeberkan alasan mundurnya Julfi Hadi. Namun, manajemen memastikan kondisi korporasi tetap stabil.

"Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten atau Perusahaan Publik," pungkas Kitty.

Baca Juga: Lumut Balai Unit 2 Dongkrak Pendapatan PGE hingga USD 318,86 Juta

Julfi Hadi diketahui mulai menjabat sebagai Direktur Utama PGEO sejak Juni 2023. Ia masuk sebagai bagian dari langkah perseroan mewujudkan ambisi menjadi Perusahaan Energi Hijau Kelas Dunia dengan kapasitas terpasang geothermal terbesar secara global. Julfi merupakan lulusan University of Texas, El Paso, Amerika Serikat, dengan gelar Master of Science dan Bachelor of Science di bidang Geologi.

Berbekal pengalaman lebih dari 35 tahun di sektor geothermal, ia pernah berkarier sebagai Geologist di Amoseas Indonesia. Dalam perjalanan akademiknya, Julfi juga meraih penghargaan dari Geological Society of America South Central Section untuk tesis masternya. Rekam jejaknya mencakup keterlibatan dalam sejumlah proyek geothermal besar, termasuk Wayang Windu Unit-2 110 MW serta Darajat Unit-3 110 MWe Development.