Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pemerintah Aceh bersama Pertamina mempercepat distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas(LPG) ke wilayah terdampak banjir dan longsor. Dari total 23 kabupaten/kota di Aceh, sebanyak 19 wilayah telah menerima pasokan energi secara normal, sementara empat kabupaten masih dalam tahap pemulihan akibat terputusnya akses transportasi.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik, menyampaikan bahwa empat wilayah yang belum sepenuhnya pulih adalah Aceh Tamiang, Biulus, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Kendala utama berada pada rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan pascabanjir dan longsor.
“Untuk Aceh Tamiang, dari tujuh SPBU, empat sudah beroperasi normal. Sementara sisanya masih diperbaiki infrastrukturnya akibat banjir. Di Bener Meriah dan Aceh Tengah, SPBU siap digunakan, tetapi akses menuju lokasi belum bisa dilalui,” ujar Taufik dalam konferensi pers daring, Senin (15/12/2025).
Baca Juga: Pemulihan Capai 86 Persen, Jaringan Listrik Aceh Ditarget Pulih Akhir Desember
Ia menjelaskan, distribusi BBM dan LPG dilakukan melalui berbagai jalur, mulai dari darat terbatas, laut, hingga udara. Untuk wilayah yang masih terisolasi, pemerintah menggunakan pesawat dan helikopter guna menjamin pasokan energi tetap tersedia.
“Untuk dua kabupaten yang terisolasi, kami menggunakan pesawat dan helikopter. Sejauh ini sudah diterbangkan 154 tabung LPG, dan saat ini sedang dicoba tambahan 180 tabung untuk mendukung operasional dapur umum,” ucapnya.
Menurut Taufik, hambatan distribusi terutama disebabkan oleh putusnya jembatan dan tertutupnya akses jalan akibat banjir. Pengiriman melalui jalur laut dari Arun menuju Bandara Aceh berjalan terbatas dengan kapasitas rata-rata delapan skid tank per hari. Sementara itu, distribusi melalui jalur darat dari Pelabuhan Mulele dan Malayadi memerlukan waktu tempuh hingga 10 jam, sehingga memicu antrean dan keterlambatan pasokan.
Meski menghadapi kendala logistik, pemerintah memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman. Pemerintah Aceh terus berkoordinasi dengan Pertamina dan aparat daerah untuk menambah armada pengiriman serta mempercepat pemulihan akses transportasi.
Baca Juga: Presiden Prabowo Kunjungi Aceh Tengah, Pastikan Negara Hadir dan Cepat Pulihkan Kehidupan Warga
“Kami terus berupaya agar pasokan energi bagi masyarakat Aceh yang terdampak banjir dapat berangsur normal, meskipun saat ini masih terdapat kendala akses di beberapa wilayah,” kata Taufik.
Distribusi BBM dan LPG menjadi salah satu prioritas utama dalam fase tanggap darurat Aceh, selain pencarian dan pertolongan, distribusi logistik, pemulihan transportasi, serta komunikasi. Pemulihan sektor energi dinilai krusial untuk menopang aktivitas ekonomi dan kebutuhan dasar rumah tangga masyarakat terdampak.
Pemerintah menargetkan pasokan BBM dan LPG di seluruh kabupaten terdampak dapat kembali normal menjelang akhir Desember 2025, seiring percepatan pembangunan hunian sementara serta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri