Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        HUT TNI & Momentum Titik Infleksi Penguatan Rupiah

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang terus merosot? sejak awal tahun, hingga mencapai hampir Rp 15.000,- suatu angka ambang batas krisis ekonomi yang sangat mengkhawatirkan sejak krisis multidimensi 1998. Berbagai upaya kebijakan ekonomi dan intervensi Bank Indonesia pun sejak awal tahun ternyata tidak efektif , malah menggerus cadangan devisa. Pelaku pasar kurang merespons positif dua paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah.

        Pakar TI Rudi Rusdiah yang juga pelaku usaha di bidang TI mengamati gejolak rupiah sangat berpengaruh terhadap industri Telematika yang digelutinya melalui Micronics Group. Ia berpendapat? Indonesia masih berpeluang menjadi negara yang kuat. Sebagai alumnus Lemhannas PPRA XLII/2008 dan anngota Desk Cyber Kementerian Polhukam?ia melihat adanya korelasi perayaan HUT TNI ke 70, 5 Oktober lalu dengan penguatan rupiah beberapa hari belakanagan ini.

        ?Setidaknya hal ini tercermin dari? Parade Militer akbar dan Peragaan Perang Moderen pada acara HUT ke 70 TNI 5 Oktober lalu yang membuktikan kepada dunia bahwa TNI bersama masyarakat dan pemerintah ?handal dan solid. Tentu hal ini memberikan angin segar dan kepercayaan pasar serta momentum inflection point? bagi penguatan rupiah,? kata Rudi.

        Belum lagi berita yang dipush dan merebak di Sosial Media seperti Twitter, Facebook dll tentu membuat signal positif di command centre dikantor pusat mereka di silicon valley seperti halnya fenomena twit atau kicau pada saat kampanye Presiden JKW; PM India atau berita gempa di Jepang pada era Big Data Analytics (BIDA) ini.

        ?Beberapa hari ini nilai tukar rupiah terus menguat terhadap US dolar, bahkan menyentuh level 13.600. Semoga momentum inflection point penguatan rupiah dan sentimen positif ini dapat terus bertahan hingga akhir tahun saat permintaan valuta biasanya meningkat karena pembayaran hutang,? pungkas Rudi

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: