Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Kelebihan Stok Barang, Strategi Atasi Mimpi Buruk Ritel dari RELEX

Cegah Kelebihan Stok Barang, Strategi Atasi Mimpi Buruk Ritel dari RELEX Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

RELEX Solutions mengajak masyarakat, khususnya pengusaha ritel untuk lebih cermat dalam menangani persediaan barang, salah satunya dalam fenomena musiman yang sering dijumpai di Indonesia.

Direktur Penjualan di RELEX SolutionsOnni Rautio mengatakan, pengusaha ritel pasti sudah sangat familiar dengan fenomena musiman terkait melonjaknya permintaan akan barang, misalnya saat Lebaran.

Baca Juga: Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

“Salah satu penyebab utama dari kelebihan barang promosi pada musim tertentu adalah melebih-lebihkan estimasi permintaan dan meremehkan dampak dari perkiraan permintaan yang tidak akurat, yang berujung pada kelebihan stok," ungkapnya dilansir Selasa (7/5).

Dalam waktu tersebut, minat beli konsumen yang cenderung lebih tinggi yang mana akan berpengaruh yang mana harus dicermati oleh peritel, salah langkah akan berujung pada kelebihan barang yang dapat berakibat kerugian.

Onni mengatakan, untuk mengatasi masalah ini secara efektif, peritel perlu mempertimbangkan keterkaitan antara ukuran toko dengan ketersediaan barang. Dengan menerapkan strategi optimalisasi persediaan barang yang matang serta pengelolaan persediaan barang yang cermat sebelum dan sesudah Idul Fitri, para peritel dapat menghindari potensi timbulnya masalah seperti kelebihan atau kehabisan stok serta memaksimalkan keuntungan pasca momentum penjualan musiman seperti Idul Fitri.

Investasi dalam sistem pelacakan barang ritel berlebih (overstock) yang handal dapat membantu mencegah terjadinya hal tersebut dan memungkinkan bisnis untuk memaksimalkan keuntungan. Teknologi manajemen stok menawarkan visibilitas secara real-time terhadap jumlah stok barang, sehingga memungkinkan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang tepat terkait pengisian ulang stok, pemenuhan pesanan, serta manajemen penyimpanan barang.

“Ketika periode belanja Idul Fitri dimulai, unit penyimpanan stok (SKU) di setiap toko dapat dipasok kembali melalui fitur pull control berdasarkan penjualan terakhir, perkiraan spesifik toko, dan persediaan barang yang aktual. Sementara ketika ketersediaan stok sudah dipastikan sebelumnya, push control dapat digunakan menjelang akhir musim untuk memastikan produk musiman tidak menumpuk di gudang utama dan tidak ada kelebihan persediaan," ungkapnya.

Dengan sistem yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan kapasitas penyimpanan hingga 30%, menghindari kelebihan stok yang nantinya mampu untuk mengurangi tingkat limbah makanan hingga 10-40%, mengurangi kemungkinan kehabisan stok hingga 25% selama masa promosi, dan meningkatkan akurasi inventaris secara keseluruhan dengan menjamin ketersediaan produk hingga 99%. 

Baca Juga: AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX Hadirkan Solusi DOOH yang Lebih Dinamis untuk Pasar Ritel  

"Di tangan tim perencanaan utama, solusi yang dilengkapi dengan informasi yang cukup terperinci di tingkat pusat dapat menjadi solusi yang sangat ampuh,” tutur Onni

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: