WE Online, Jakarta - PT Bina Artha Parama menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan proses 5-6 proses penerbitan surat utang (obligasi) berdenominasi rupiah tersebut dikeluarkan oleh perusahaan di sektor keuangan.
Presiden Direktur PT Bina Artha Parama Adi Indarto Hartono mengatakan obligasi tersebut akan dilaksanakan pada tahun ini.
"Saat ini kami sedang memproses lima sampai enam obligasi. Kebanyakan di sektor keuangan," katanya di Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Menurutnya, sebanyak 2-3 obligasi diperkirakan bakal ditawarkan ke publik pada kuartal II. Adapun sisanya, rencananya akan diluncurkan di kuartal III-2016.
Ia menilai prospek obligasi saat ini masih cukup bagus. Apalagi, pendanaan melalui aksi korporasi sangat diperlukan untuk kebutuhan ekspansi dan pembayaran utang jatuh tempo.
"Market sedang bergejolak, obligasi lebih aman. Pergantian pinjaman dari bank ke pasar modal masih terus ada," ungkapnya.
Terkait dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang diproyeksikan banyak orang akan turun dari posisi 7,5 persen saat ini, Adi mengaku ragu akan hal tersebut.
Pasalnya, jika bunga bank sentral AS (The Fed Rate) meningkat sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah maka penurunan BI Rate akan sulit dilakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: