WE Online, Jakarta - Maroef Sjamsoeddin memutuskan mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Keputusan itu diambil usai hangatnya kasus "Papa Minta Saham" yang menghebohkan tersebut.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian mengaku tak heran dengan keputusan mundurnya Maroef sebagai orang nomor satu di perusahaan pengeruk emas asal Amerika Serikat tersebut. Ia mengaku sudah memprediksi hal itu sejak James R Moffet diganti dari jabatan Chairman Freeport Mc Moran.
"Sudah saya prediksi kalau Maroef Sjamsoedin Dirut PT Freeoport Indonesia bakal diganti," ujar Ramson di Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Ramson merunut kronologi beberapa peristiwa penting yang melibatkan Freeport, mulai dari surat Menteri ESDM Sudirman Said yang seakan-akan menyetujui perpanjangan kontrak PT Freeport, tetapi malah mendapatkan reaksi yang kurang baik dan kritik keras dari DPR dan para pengamat serta publik.
Ditambah dengan gaduh akibat laporan Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD DPR RI terkait rekaman pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Riza Chalid serta Dirut Freeport Maroef Syamsudin, harga saham Freeport Mc Moran di AS pun jatuh.
Politisi Partai Gerindra ini juga mengaku tak heran jika akhirnya Maroef dicopot. Karena, kata dia, beberapa orang pemilik saham Freeport Mc Moran yang komposisi sahamnya semakin besar tentu ingin bisnis Freeport Mc Moran dijalankan sesuai hukum dan peraturan yang berlaku.
"Mereka sudah terbiasa di AS bisnis dengan tidak melanggar hukum di AS dan juga tidak suka gaduh-gaduh yang berdampak anjloknya harga saham dan juga masyarakat di AS juga masyarakat bisnis di AS sangat menghargai parlemen atau Kongres Amerika apalagi chairman atau Ketua House of Representative (DPR) dan Congress US," tandasnya.
"Prediksi saya bahwa Maroef akan diminta mengundurkan diri itu sudah sejak James R Moffet diganti, jadi saya tidak heranlah," ungkap Ramson
Untuk perkembangan masalah Freeport selanjutnya, lanjut Ramson, Komisi VII akan menanyakan ke Menteri ESDM apa saja yang telah dilakukan pemerintah selama satu bulan terakhir.
"Seharusnya raker hari Senin kemaren pukul dua siang, tapi Menteri ESDM tidak hadir, akan dijadwalkan lagi. Juga pada waktu yang tepat akan mengundang Dirjen Minerba bersama direksi baru PT Freeport Indonesia untuk meminta penjelasan langsung perkembangan aktual di lapangan dan hal-hal yang strategis," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: