WE Online, Jakarta - PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life) menargetkan kenaikan total premi gross lebih dari Rp3 triliun atau naik sekitar 15 persen pada tahun 2016. Hingga akhir tahun 2015 lalu, total premi yang berhasil diraih perusahaan asuransi jiwa ini sekitar Rp 2,8 triliun (unaudited), naik 12 persen secara year on year (yoy).
"Targetnya kita ingin tumbuh double digit more than Rp3 triliun dari sebelumnya Rp2 trilunan di tahun lalu," ujar President Director and Chief Executif Officer (CEO) Sequis Life Tatang Widjaja usai menghadiri peluncuran Sequis eZ dan Sequis Online di Jakarta, Kamis (21/1/2016) kemarin.
Sementara, untuk kenaikan premi baru (new premium) pihaknya menargetkan pertumbuhan di kisaran 20-25 persen secara year on year (yoy). "Tahun lalu kita membukukan new premium sebesar Rp 540 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan asuransi tradisional," paparnya.
Tatang menjelaskan ada beberapa strategi yang dilakukan perseroan untuk mencapai target premi tersebut. Pertama, inovasi produk dengan melihat kondisi pasar maupun kebutuhan asuransi dari calon pemegang polis.
Kedua, memanfaatkan pemasaran digital dan menerapkan agen digital. Sekadar informasi, Sequis Life baru saja meluncurkan aplikasi Sequis eZ yang berguna untuk membantu agen dalam melakukan pemasaran dan Sequis Online, situs yang menawarkan penjualan basic asuransi dengan mudah, murah, dan cepat.
"Strategi teknologi ini sebagai alat bantu untuk memudahkan penjualan. Selain itu, kita juga akan melakukan produk improvement, inovasi produk," tandas Tatang.
Adapun, pada semester 2 tahun 2015, Sequis Life berhasil membukukan kenaikan total aset dari Rp15,258 triliun menjadi Rp15,367 triliun. Peningkatan juga terjadi pada total profit yang naik sebesar 38% dari Rp532 miliar menjadi Rp735 miliar.
"Pada Januari hingga Desember 2015, PT AJ Sequis Life dan PT AJ Sequis Financial telah memenuhi komitmennya yaitu melakukan pembayaran klaim untuk 881 kasus dengan total pembayaran senilai Rp136,58 miliar serta untuk 35 kasus dalam pembayaran dolar sebesar 432.650 dolar AS," tutup Tatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: