WE Online, Bandung - Delegasi yang terdiri dari 20 diplomat dan duta besar negara anggota Uni Eropa dari 14 negara yang dipimpin Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend mengunjungi Kota Bandung dan diterima langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota, Bandung, Jumat (12/2/2016).
Kedatangan yang bertujuan untuk memperkenalkan Eropa dan meningkatkan hubungan yang telah terjalin dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam pengembangan konsep smart city (kota pintar).
Sebelum bertemu dengan Ridwan Kamil, rombongan delegasi ini diterima oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) guna meresmikan pengembangan Unit Layanan Pengadaan dan Sistem Inovatif Layanan Aduan Masyarakat Provinsi Jawa Barat. Proyek ini merupakan bagian dari dukungan Uni Eropa terhadap reformasi pengelolaan keuangan publik di Indonesia.
Dalam kesempatan itu Duta Besar (Dubes) Guerend mengatakan perkotaan merupakan masa depan manusian dan dapat diibaratkan sebagai mesin pertumbuhan dan inovasi.
"Kami bangga atas dukungan yang kami berikan saat peluncuran Piagam Hak Asasi Manusia Kota Bandung baru-baru ini. Maka merupakan keistimewaan bagi kami untuk dapat bertukar pandangan dengan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat," katanya.
Ridwan Kamil menyambut baik kedatangan delegasi diplomat dan Dubes Negara Uni Eropa ini. Di hadapan delegasi ia menguraikan perkembangan kemajuan kota Bandung sebagai kota metropolis setelah Jakarta yang merupakan kota koridor ekonomi dan kota moderen.
Saat ini, menurut Ridwan, Bandung tengah fokus membangun smart city berbasis smartphone yang merupakan hal baru di indonesia yang berguna untuk mempermudah pemberian layanan pada masyarakat sehingga meningkatkan rasa nyaman masyarakat. Program smart city juga merupakan transformasi budaya Bandung yang menyangkut segala aspek kehidupan dan ekonomi kreatif.
"Kami ingin ekonomi kreatif seperti fesyen, makanan, dan lainnya bisa dijual lewat Bandung Online Store yang bekerja sama dengan Facebook. Melalui Bandung Online Store, kita memasarkan produk usaha kecil dan menengah (UKM) seiring pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Cahyo Prayogo