WE Online, Jakarta - Tolaram Group sebuah perusahaan global yang berbasis di Singapura kini hadir membawa pengalaman dan keahlian berkelas dunia ke Indonesia melalui pengembangan Arzuria, sebuah hunian vertikal bergengsi di kawasan strategis CBD (central business district), Jakarta Selatan.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan dan peluang investasi yang potensial, saat ini perkembangan ekonomi Indonesia dipandang sebagai salah satu yang paling menjanjikan di Asia. Berbekal pengalaman dan keahlian berkelas dunia, Tolaram dengan bangga menambahkan Arzuria ke dalam portofolio mereka yang berkembang seiring dengan visi mewujudkan hunian berkelas dunia di Jakarta.
Terletak di Tendean yang hanya beberapa menit dari SCBD, segitiga emas Sudirman, Gatot Subroto dan Rasuna Said, apartemen berlantai 39 ini juga sangat strategis karena dekat dengan Kemang dan Senopati yang merupakan destinasi lifestyle terbaik di Jakarta Selatan.
Lokasi Tendean diprediksi akan terus berkembang menjadi sebuah kawasan yang popular dengan adanya beberapa rencana proyek hunian dan komersial di lokasi ini, sehingga menjadikan lokasi ini sebuah investasi yang menarik untuk pembeli Arzuria.
"Kami berkolaborasi dengan tim konsultan berkelas dunia dari Singapura dan Indonesia, seperti SCDA Architects, Web Structures dan Web Earth untuk membawa international expertise di proyek ini. Arzuria menghadirkan fitur desain yang mengintegrasikan kehidupan outdoor dan indoor dengan continuous balcony yang berfungsi sebagai extension dari living area. Selain itu, tata ruang dirancang agar penghuni tidak terganggu tiang kolom yang bertujuan memaksimalkan pemakaian ruang di apartemen. Karena itu kami yakin proyek ini akan menciptakan sebuah standar baru untuk hunian modern di Indonesia," kata Tan Swee Siong, Head of Real Estate for Tolaram, dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Dalam kesempatan yang sama, Sonny Aswani, Group Executive Director of Tolaram Group mengatakan "Melalui proyek ini, Tolaram berkomitmen untuk membangun produk berkualitas sejalan visi kami dalam membangun sebuah reputasi sebagai solid property player di Indonesia yang terus memberikan value kepada para konsumen."
Sekedar informasi, Tolaram memiliki beragam diversifikasi usaha, meliputi consumer goods, infrastruktur, distribusi, energi, layanan finansial, layanan digital, paper products, tekstil, serta real estate. Tahun 2014, turnover Tolaram Group diestimasikan USD 1 milyar.
Tidak heran, dalam aktifitas bisnisnya konglomerasi besar ini bekerja sama dengan berbagai perusahaan blue chip dunia. Diantaranya Dufil Prima Foods PLC, sebuah joint venture dengan Salim Group untuk memproduksi dan memasarkan mie instan, pasta, minyak goreng dan snacks untuk pasar Afrika Barat.
Selanjutnya Kellogg membeli 50 persen saham dari sebuah perusahaan sales dan distribusi makanan yang dimiliki Tolaram, Multipro untuk mengembangkan produk sarapan dan snack food di kawasan Afrika Barat.
Arla Foods, sebuah produsen terbesar produk dairy di Scandinavia yang berpusat di Denmark, juga menggandeng Tolaram untuk memasarkan produknya yakni Dano Milk di Afrika Barat. Melalui kerjasama ini Arla menargetkan pertumbuhan revenue sebesar 240 juta Euro pada tahun 2020.
Di bidang real estate, portofolio Tolaram sudah memenangkan sejumlah penghargaan baik di Eropa maupun di Asia. Divisi real estate telah membangun berbagai proyek eksklusif di Eropa, Afrika Selatan dan Singapura. Bisa disebutkan antara lain Hawaii Towers dan Tolaram Centre di Singapura, Paldiski rd 96 dan Supermarket Rimi di Estonia.
Salah satu yang paling prestisius adalah proyek Pagari One. Di proyek ini, Tolaram merestorasi sebuah bangunan bersejarah berusia 100 tahun di Talinn, Estonia. Keberhasilan transformasi bangunan yang pernah menjadi Kantor Pusat KGB menjadi 42 unit apartemen modern yang mewah ini dianugerahi berbagai penghargaan, diantaranya FIABCI Baltic Prix D?Excellence 2014.
Selain itu, proyek lain yang miliki yakni 1A@International Business Park, Singapore. Sebuah gedung perkantoran 13 tingkat berlokasi di kawasan Jurong, yang diselesaikan akhir tahun 2009 dan pembangunannya hanya memakan waktu 18 bulan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: