WE Online, Jakarta-Umat Muslim di belahan bumi bagian utara menghadapi Ramadhan yang menantang selama lebih dari 30 tahun, karena musim panas yang panjang membuat waktu buka puasa mereka lebih sempit.
Bulan suci Ramadhan tahun ini, yang diperkirakan jatuh pada Senin (6/6) bertepatan dengan musim panas equinox, yang artinya pagi datang lebih cepat dan senja datang lebih lama.
Awal Ramadhan yang ditentukan oleh posisi bulan, maju 10 hingga 11 hari setiap tahun dalam kurun waktu 33 tahun.
Saat musim dingin, waktu berpuasa cenderung singkat, yakni sekitar delapan jam, jauh lebih sebentar jika dibandingkan dengan tahun ini yang mencapai sekitar 20 jam.
"Kami pernah mengalaminya tahun lalu, tapi tahun ini jauh lebih menantang. Tapi, ini semua adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman dan sebagian besar umat Islam mengalami hal serupa," kata Sekretaris Dewan Muslim Inggris Ibrahim Mogra dilansir The Guardian.
Menurutnya, beberapa orang yang dikecualikan bisa mendapat keringanan dari kondisi ini, seperti orang yang tua renta, orang yang sedang minum obat rutin dan orang yang lemah.
Muslim di Dataran Tinggi Skotlandia dan pulau-pulau menghadapi masa puasa terpanjang di Inggris . "Di dataran tinggi, cahaya tidak pernah benar-benar pergi, lebih seperti senja , dan bukan gelap gulita. Sementata kita masih harus menjalankan hidup, jadi bisa jadi ini menyulitkan," kata Waheed Khan, dokter di sebuah rumah sakit dan Wali amanat Inverness Masjid , Masjid paling utara di Inggris.
"Tapi, umat Muslim termotivasi untuk berpuasa. Berpikir tentang hal itu sepertinya sulit , tetapi melakukannya baik-baik saja," tambahnya.
Banyak pengusaha memberikan izin khusus kepada pegawainya yang berpuasa, di mana waktu kerja pada bulan puasa diganti dengan hari lain saat energi mereka penuh. Perusahaan juga memberikan waktu bagi mereka untuk beribadah.
"Kebanyakan karyawan menghemat waktu libur mereka di hari biasanya untuk mendapat libur saat Ramadhan," ujarnya.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement