Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pencetakan 3D Bisa Kurangi Berat Pesawat Hingga Satu Ton

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pencetakan 3D saat ini bergerak di luar prototyping industri dan bertumbuh menjadi industri manufaktur secara independen dengan menggunakan beberapa bahan termasuk logam, plastik dan keramik.

Untuk membantu pergerakan ini, SAP mengumumkan akan memperpanjang solusi rantai pasokan untuk mencakup layanan kolaborasi dan sertifikasi cloud untuk pencetakan 3D industri, berdasarkan SAP HANA Cloud Platform, serta jaringan manufaktur pencetakan 3D.

Layanan ini bertujuan untuk memberikan penghematan biaya manufaktur dan logistik, mengurangi emisi CO2 serta menghilangkan masalah rantai pasokan yang kompleks.

Global Head of Aerospace and Defense Industry SAP Torsten Welte mengatakan inovasi dalam dunia pencetakan 3D saat ini merevolusi manufaktur tradisional.

"Dalam beberapa tahun ke depan pencetakan 3D akan diadopsi secara luas di seluruh industri manufaktur," katanya di Jakarta, Senin (18/7/2016).

Pasar penerbangan dan pertahanan akan berubah secara digital untuk berusaha untuk mengurangi downtime yang tidak direncanakan hingga hampir nol pada penerbangan komersil serta mendukung perputaran produksi yang tinggi dengan biaya yang lebih rendah.

Yang membuat pencetakan 3D paling menarik dalam dunia penerbangan adalah penghapusan banyak biaya yang terkait dengan manufaktur tradisional layaknya persediaan inventaris. Pengguna dimungkinkan untuk mencetak bagian yang mereka butuhkan, sesuai keperluan.

CEO APWorks, Joachim Zettler mengatakan kemampuan untuk mencetak secara 3D semua komponen dari sebuah pesawat A350 bisa mengurangi beratnya hingga hampir satu ton.

"Layanan cloud pencetakan 3D dari SAP dapat membantu kami untuk mengembangkan visi kami untuk produksi komponen penerbangan yang terdistribusi secara rapi sesuai jumlah permintaan namun masih memenuhi standar kualitas yang tinggi untuk memungkinkan pesawat untuk terbang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: