Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Astra Semester I Turun Jadi Rp88,2 Triliun

Warta Ekonomi, Jakarta -

 PT Astra International Tbk (Grup Astra) membukukan pendapatan bersih periode semester I 2016 sebesar Rp88,2 triliun atau turun sekitar 5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp92,5 triliun.

Presiden Direktur Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (28/7/2016) mengemukakan bahwa Grup Astra mengalami penurunan pendapatan bersih di sektor alat berat dan pertambangan serta agribisnis, sementara kontribusi pendapatan bersih dari Toyota 'sales operation' juga menurun setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) berlaku efektif pada awal tahun ini.

"Tantangan pada semester pertama tahun ini berasal dari pelemahan harga komoditas dan permintaan terhadap alat berat, penurunan volume bisnis kontraktor pertambangan dan peningkatan kredit bermasalah di Bank Permata masih akan dirasakan hingga akhir tahun," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pihaknya berharap kinerja dari bisnis pembiayaan konsumen dan otomotif masih solid ke depannya.

Ia menambahkan bahwa laba bersih Grup Astra pada periode semester I 2016 juga mengalami penurunan sebesar 12 persen menjadi Rp7,1 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp8,1 triliun.

"Laba bersih Grup Astra selama semester pertama menurun, walaupun terjadi kenaikan keuntungan pada sektor otomotif dari peluncuran produk baru. Hal itu, disebabkan oleh pelemahan harga komoditas yang berpengaruh negatif terhadap sektor alat berat, kontraktor pertambangan serta operasional agribisnis dan kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada Permata Bank yang berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan," paparnya.

Sementara itu tercatat nilai aset bersih per saham perseroan tercatat sebesar Rp2.575 pada 30 Juni 2016, meningkat 2 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015.

Sedangkan nilai kas bersih, di luar Grup Jasa Keuangan mencapai Rp2 triliun pada 30 Juni 2016, dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2015 sebesar Rp1 triliun. Anak perusahaan Grup segmen Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp44,2 triliun, dibandingkan dengan Rp44,6 triliun pada akhir tahun 2015. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: