Bagi masyarakat yang memiliki dana lebih mulailah mencoba menjadi investor. Yang paling mudah adalah menjadi investor pasif, dengan Investasi pasif investor hanya “duduk dan diam” dapat uang (pasif saja) . “ Investasi model ini hasil yang diperoleh biasanya kurang signifikan (kalah dengan trading) dan tergantung kepada pengelola investasi,” ujar Salahuddin Jawas, Kepala Divisi Investasi Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam acara Reksadana Investasi Masa Depan Mudah Dan Terjangkau di plaza Tertutup gedung PLN Kebayoran Jakarta Selatan Rabu (31/8).
Menurut Salahuddin reksa dana merupakan Alternatif investasi yang menguntungkan dan bisa aman jika memilih dengan benar dan tepat , reksa dana juga dapat digunakanakan sebagai persiapan masa pensiun kelak. “Reksa dana adalah bentuk investasi secara kolektif. Biasanya persyaratan investasi sering berjumlah besar dan memilih instrumen investasinyapun tergolong rumit , maka PNM memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengumpulkan dana mereka ke wadah investasi untuk kemudian di kelolah secara professional. Dana yang sudah terkumpul tersebut oleh PNM akan diivestasikan ke berbagai macam produk-produk investasi. Kalau di PNM diutama kan dpda Usaha Kecil Mikro (UKM),” tuturnya
Salahuddin menjelaskan, reksa dana PNM menawarkan return yang lebih tinggi dari pada tabungan /deposito yakni hingga 18% per tahun. Memang reksadana membuka peluang resiko yang lebih tinggi dibanding tabungan konvensional/deposito, namun reksa dana berpeluang member hasil yang lebih tinggi. PNM bekerja profesional, meminimalkan resiko, selain bagain dari BUMN, PNM juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OKJ).
”Jadi tidak perlu ragu, mari berinvestasi melalui reksa dana, terutama bagi mereka yang akan menghadapi masa pensiun. Mengingat tujuan hidup tidak hanya mengumpulkan kekayaan (wealth) untuk kepentingan financial saat ini dan masa mendatang, tetapi juga ada kesehata (health) dan yang tidak kalah penting tentunya kebahagiaan (happiness) lahir batin yang kita harapkan seterusnya hingga usia senja dan akhir hayat,” imbuhnya.
Di tampat terpisah, Executive vice Presiden PNM Arief Mulyadi menyatakan, per Agustus 2016 total dana kelola di PNM telah mencapai Rp5 triliun di mana 47% nya merupakan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
“RDPT PNM Pembiayaan Mikro BUMN tersebut seluruhnya akan diinvestasikan kepada Usaha Kecil Mikro (UMK) yaitu Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan direncakan tahun depan pembiyaan program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) akan dibantu juga dengan dana RDPT tersebut karena outsanding nasabahnya mencapai 2 juta nasabah. PNM juga ditunjuk oleh OJK sebagai lembaga yang akan menerima dana tax amnesty,” terang Arief.
Target PNM tahun ini akan menerbitkan 9 RDPT, dimana 4 RDPT telah di terbitkan dengan nilai investasi mencapai Rp770 miliar dan direncanakan bulan depan akan terbit lagi 5 RDPT sebesar Rp530 miliar. “Jadi dengan banyaknya investor yang mempercayai dananya dikelola oleh PNM untuk digunakan sebagai pembiayaan UMK, membuktikan bahwa usaha UMK masih eksis di investor pasar modal sekaligus mengubah paradigma investor di pasar modal bahwa pembiayaan usaha mikro kecil tetap masih menguntungkan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement