Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komisi Eropa Akan Berikan Internet Gratis kepada Negara Anggota

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Eropa akan memberikan akses internet gratis di ruang publik kepada negara-negara anggota dalam waktu empat tahun. Rencana itu dimumkan oleh Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker dalam pidato tahunan Komisi Eropa sebagaimana dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Dia juga menginginkan setidaknya satu kota di setiap negara Uni Eropa harus menggunakan jaringan seluler 5G pada tahun 2020. Kendati begitu, para ahli meragukan rencana tersebut dengan dalih apakah akan bermanfaat bagi publik.

Para pejabat Uni Eropa sebelumnya telah berjuang untuk menghapuskan biaya roaming pada handpone yang merupakan janji kepada masayarakat Uni Eropa. Juncker mengatakan teknologi digital telah menyerap setiap aspek kehidupan, jadi semua orang harus mendapatkannya secara online.

"Semua orang mendapatkan manfaat dari konektivitas, artinya tidak perlu khawatir di manapun dia tinggal atau seberapa banyak yang Anda peroleh. Jadi, hari ini kami berjanji untuk melengkapi setiap desa di Eropa denganĀ  dengan akses internet gratis, terutama di area publik seperti taman, perpustakaan, dan fasilitas umum lainnya," katanya.

Pembangunan internet gratis pada ruang publik ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar 120 miliar euro dan pemerintah setempat akan menanggung biaya maintenance dan biaya lainnya. Sementara, Mark Newman, kepala analis telekomunikasi dari ConnectivityX mengatakan 120 miliar euro tidak terdengar seperti angka yang besar pada sebuah investasi.

"Di banyak kota orang telah menemukan wifi gratis yang tersedia di jalanan. Saya akan mempertanyakan apakah dewan benar-benar melihat itu sebagai sesuatu yang prioritas bagi publik. Selain itu teknologi 5G tidak siap hingga tahun 2018. Saya tak bisa melihat lisensi spectrum yang dialokasikan hingga tahun depan atau setelahnya," katanya.

Jadi, pembangunan teknologi ini pada tahun 2020 hanya akan ditargetkan pada area tertentu seperti tempat perbelanjaan atau Trafalgar Square.

"Ini berarti ada cakupan yang terbatas dan sedikit perangkat yang tersedia untuk mengakses internet sehingga tak perlu mengatakan akan memulai di kota-kota besar dan sangat banyak," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: