Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semester Kedua, Pertumbuhan Ekonomi Jerman akan Melambat

Warta Ekonomi, Berlin -

Ekonomi Jerman akan kehilangan tenaga di paruh kedua 2016, karena permintaan luar negeri yang lebih lemah mengakibatkan produksi industri turun, Departemen Keuangan mengatakan pada Kamis (22/9/2016), sinyal lain bahwa perekonomian terbesar di Eropa itu akan melambat.

Konsumsi swasta yang kuat, belanja negara yang lebih tinggi dan meningkatnya kegiatan konstruksi membantu perekonomian tumbuh 0,7 persen pada kuartal pertama dan 0,4 persen di kuartal kedua.

"Pertumbuhan ekonomi Jerman telah meningkat di paruh pertama tahun ini," kata Menteri Keuangan dalam laporan bulanannya. "Tapi data ekonomi terbaru menunjukkan pelambatan momentum ekonomi di paruh kedua tahun ini." Pertumbuhan pesanan industri hampir terhenti pada Juli serta produksi pabrik dan ekspor tiba-tiba jatuh, menunjukkan manufaktur memulai kuartal ketiga pada pijakan yang lemah.

"Alasan untuk kegiatan industri rendah adalah permintaan luar negeri yang lesu," kata kementerian itu, menambahkan bahwa ia memperkirakan produksi pabrik lesu untuk sisa tahun ini.

Namun demikian, ekonomi akan terus tumbuh karena konsumsi pribadi didorong oleh rekor tinggi lapangan kerja, meningkatkan upah riil, inflasi yang rendah dan energi yang relatif murah, katanya. "Kemajuan ekonomi tetap utuh." Kegiatan ekonomi domestik Jerman yang hidup telah mendorong pendapatan pajak, dengan pendapatan dari pemerintah federal dan 16 negara bagian naik 4,1 persen pada tahun ini dalam delapan bulan pertama 2016, kata kementerian itu. Itu berada di atas proyeksi kenaikan 3,0 persen untuk seluruh tahun.

Kenaikan penerimaan pajak memungkinkan Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble untuk meningkatkan belanja negara pada migran, jalan dan infrastruktur digital tanpa mengambil utang baru. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: