Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa pencapaian dana deklarasi program amnesti pajak pada periode I yang telah menembus Rp3.500 triliun akan mengangkat optimisme investor industri pasar modal meningkat.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Minggu mengemukakan bahwa statistik mencatat dana deklarasi lebih dari Rp3.500 triliun, situasi itu akan menimbulkan optimisme di masyarakat terhadap program amnesti pajak menjadi lebih baik, terutama bagi pelaku pasar modal.
"Saat pemerintah membuat target, data 'base'-nya itu sangat canggih. Jadi saya percaya target pemerintah akan tercapai. Pesimisme dari orang-orang yang pesimis ternyata tidak benar," ujarnya saat edukasi dengan wartawan pasar modal di Denpasar.
Tercapainya target pemerintah, lanjut dia, tata kelola fiskal akan membaik dan akan membuat neraca keuangan negara juga menjadi lebih baik. Selanjutnya, negatifnya keseimbangan anggaran negara juga akan berkurang.
"Kemudian cadangan devisa membaik diikuti suku bunga turun. Berlanjut ke nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membaik," katanya.
Tito Sulistio juga meyakini masih banyak para wajib pajak potensial baru bisa berpartisipasi pada periode kedua atau ketiga dalam program amnesti pajak. Terlebih dengan adanya fakta sejumlah revisi termasuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 127 mengenai kepemilikan perusahaan cangkang (special purpose vehicle/SPV) diluar negeri yang baru dirilis menjelang akhir periode pertama pada September lalu.
"Pemerintah sedang membenahkan ini, masih banyak perusahaan yang belum ikut amnesti pajak. Ke depan bakal lebih banyak perusahaan. Termasuk juga Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM)," katanya.
Untuk mengakomodasi UMKM, lanjut dia, BEI akan mengupayakan sistem online bekerjasama dengan perusahaan eCommerce untuk ikut program amnesti pajak. Pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Menteri Keuangan dan Ditjen Pajak untuk merealisasikan itu.
"Semoga melalui sistem online mereka bisa registrasi tanpa harus tandatangan basah. Kalau benar bisa direalisasikan, jangan-jangan akan ada banyak wajib pajak baru," katanya.
Secara umum, Tito Suistio menyampaikan keikutsertaan dari pelaku UMKM berpotensi mencapai 30-40 ribu pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement