Dalam era go digital adalah suatu keniscayaan. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga saat meresmikan pembukaan Mukernas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ke-XXVI di kota Mataram, NTB, Senin (10/10/2016). Mukernas kali ini diikuti oleh 1.300 peserta dari 34 Provinsi.
Menkop mengatakan apabila pelaku usaha tidak berani memanfaatkan teknologi dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka pemasaran dari sebuah produk yang dihasilkan tidak akan maksimal. Kisah sukses pelaku usaha yang berawal dari menjajakan produknya lewat media online, harus dicontoh oleh pelaku usaha lainnya.?
"Karena bagaimana pun juga dalam era sekarang kalau tidak gunakan digital akan ketinggal jalan. Online itu harus dilakukan tidak boleh tidak, walaupun tidak semua harus online. Kalau semua online berarti d 5000 pasar tradiosnal nanti tidak ada yang dagang," kata Menkop.
Menkop mengapresiasi langkah IWAPI yang sudah berinisiatif menjalin kerjasama dengan PT Telkom dalam rangka mendorong digitalisasi para pelaku usaha yang menjadi binaannya. Hanya saja, kata Puspayoga langkah ini harus diikuti dengan kesiapan infrastruktur pendukung.?
"Kerjasama dengan Telkom itu bagus dilanjutkan. Kami sendiri sudah kerjasama Buka Lapak, Bli Bli, Lion Air Group. Semua online itu harus kita ajak kerjasama untuk memudahkan pemasaran prokduk kita. Yang dilakukan IWAPI sudah on the track, tinggal dilanjutkan saja," tandasnya.?
Berbagai kebijakan dilakukan pemerintah untuk mendorong pelaku UKM tumbuh berkembang. Salah satunya melalui penyediaan bunga ringan. Sejak 2015 pemerintah telah menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi 9 persen, dan akan diturunkan lagi sampai 7 persen pada 2017.?
"2015 merupakan tahun bagi UKM karena banyak aturan yang dibuat pemerintah yang betul-betul berpihak kepada UKM. Tahun depan Presiden Jokowi sudah mengatakan KUR 9 persen akan turun jadi 7 persen. Ini harus dimanfaatkan. Ini adalah perhatian pemerintah untuk UKM kita," imbuhnya.
Puspayoga mengungkapkan bahwa, sampai sekarang KUR sudah tersalur kurang lebih dari 70 persen dari target Rp 100 triliun sampai Desember 2016. Kredit yang disediakan pemerintah melalui sejumlah bank penyalur itu untuk memudahkan para koperasi dan UKM mendapatkan akses pembiayaan.
"KUR Rp 25 juta itu tanpa agunan, sedangkan di atas Rp 500 juta ada agunan. Nah pemerintah menguatkan KUR itu salah satunya adalah dari segi pembiyaan," kata Puspayoga.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement