Saham Time Warner, perusahaan di balik HBO, CNN, dan Warner Bros, telah menguat dalam dua hari terakhir, setelah laporan mengenai kesepakatan terbaru dengan AT & T.
Mengutip laman?BBC di Jakarta, Sabtu (22/10/2016), The Wall Street Journal pada Jumat melaporkan AT & T mungkin akan mengumumkan kesepakatan untuk membeli Time Warner pada akhir pekan ini.
Pada hari Kamis, Bloomberg melaporkan bahwa raksasa telekomunikasi dan hiburan Amerika Serikat tersebut telah membahas strategi bisnis, termasuk kemungkinan pengambilalihan Time Warner. Kabarnya, kesepekatan senilai US$ 73 miliar tersebut akan menjadi kesepakatan terbesar tahun ini.
Saham Time Warner naik hampir 10 persen pada level tertinggi dalam 15 tahun pada perdagangan sore di Wall Street, setelah menguat sekitar 5 persen pada Kamis. Sementara, saham AT & T turun lebih dari 2 persen.
Saham perusahaan media lainnya, termasuk Discovery, AMC, Netflix dan CBS, naik setelah munculnya spekulasi bahwa kesepakatan tersebut dapat memicu gelombang baru pengambilalihan dan merger antara media dan perusahaan teknologi.
AT & T, yang memiliki nilai pasar sekitar US$ 238 miliar, telah mengambil langkah untuk mengubah dirinya menjadi sebuah media powerhouse, dengan membeli operator TV satelit DirecTV sebesar US$ 48,5 miliar tahun lalu. Kombinasi antara AT&T dan DIRECTV menciptakan sebuah raksasa TV berbayar di Amerika Serikat.
CEO Time Warner Jeff Bewkes sebelumnya menolak untuk menjual perusahaannya. Pada tahun 2014, perusahaan menolak tawaran senilai US$ 80 miliar dari Twenty-First Century Fox Inc. Tadi malam, Fox dikabarkan berencana untuk memperbaharui proposal penawarannya untuk mengakuisisi Time Warner.
WSJ mengatakan bahwa kesepakatan dengan AT & T untuk membeli Time Warner kemungkinan akan dibayar melalui kepemilikan saham dan uang tunai.
Kesepakatan tersebut akan memberikan AT & T akses ke produsen utama konten, sebagaimana strategi perusahaan untuk melakukan diversifikasi dari bisnis telekomunikasi intinya. Pesaing utamanya, Verizon, saat ini sedang dalam negosiasi untuk membeli Yahoo dan telah membeli AOL, pemilik dari Huffington Post.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement