Kredit Foto: Andi Aliev
Hujan deras disertai petir selama tiga jam sejak pukul 07.30 Wita hingga pukul 10.30 Wita tidak hanya menyebabkan banjir di Kota Balikpapan, namun juga mengganggu jalur penerbangan di Bandara Sepinggan? Balikpapan. Sedikitnya ada sembilan penerbangan yang terganggu karena jarak pandang (visibility) hanya 50-100 meter.
Humas AP Sepinggan Rio Hendarto menyebutkan ada sembilan pesawat yang alihkan divert ke Juanda Surabaya dan Bandara Makassar.
"Lima ke Bandara Juanda, Surabaya, dan empat ke Ujung Pandang dan satu pesawat kemali ke bandara semula (RTB) ke Ujung Pandang," katanya di Balikpapan, Selasa (1/11/2016).
Rio Hendarto mengatakan pesawat yang dialihkan ke Ujung Pandang, yakni pesawat Lion Air rute JT 731 MDC-BPN; PK JKG BXT-BPN; 6D140 BXT-BPN; dan QG 9631 CKG-BPN; dan pewat garuda yang kembali ke base yakni GA 633 UPG-BPN. Sedangkan yang dialihkan ke Juanda, Surabaya, yakni pesawat Garuda GA 560 CKG-BPN; 1361 BEJ-BPN; SJ 568 PLW-BPN; QG630 SUB-BPN. Sejak pukul 10.30 Wita kondisi bandara kembali normal.
Namun sekitar pukul 10.30 Wita, kondisi penerbangan di Sepinggan kembali normal. Adapun, di Bandara Sepinggan juga terjadi genangan air di lantai I bagian luar kedatangan namun sejak pukul 10.30 Wita seiring dengan redanya hujan genangan tersebut dapat ditangani oleh petugas.
Rio menjelaskan saluran air berjalan baik dan normal, namun tutup bak kontrol tertutup rapat dan tidak menggunakan drill sehingga terjadi genangan.
"Genangan itu hanya berlangsung lima menit dan sudah surut setelah tutup bak kontrol dibuka. Secara simultan, petugas kebersihan bandara membersihkan sisa-sisa air. Sekarang ini lantai sudah kering," ujarnya.
Ia mengatakan banjir juga melumpuhkan sejumlah ruas jalan dan pemukiman kota di Balikpapan seperti jalan penegak setinggi 50 sentimeter; Simpang Gunung Malang-Ahmad Yani; Jalan MT Haryono Simpang Wika; Dam Sungai Ampal di Jalan Beller; Perum Pelita; Jalan MT Haryono BJBJ; Kilometer 17; Prapatan; Telagasari; Prona; Prapatan; Telagasari; dan dekat RS siloam MT Haryono serta rumah Pos Indonesia kawasan BDS Jalan MT Haryono.
"Terparah, ada di Sungai Ampal Jalan Beller," sebut Kepala BPBD Kota Suseno.
Kota Suseno mengatakan bahwa berdasarkan keterangan BMKG hujan ekstrem jadi penyebab sejumlah kawasan dan badan jalan terendam.
"Saya koordinasi dengan BMKG ternyata curah hujan 67,06 milimeter. Itu hujan ekstrem," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement