Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kekhawatiran Pemilu AS Picu Harga Emas Naik

Kekhawatiran Pemilu AS Picu Harga Emas Naik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Chicago -

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 5/11/2016), karena kekhawatiran pemilu AS pekan depan mengangkat daya tarik logam sebagai aset "safe haven".

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 1,2 dolar AS, atau 0,09 persen, menjadi menetap di 1.304,50 dolar AS per ounce.

Penurunan harga emas pada awal perdagangan dengan cepat dibeli kembali, karena investor tetap cemas menjelang pemungutan suara pada Selasa (8/11).

Karena calon presiden Partai Republik Donald Trump meningkat dalam jajak pendapat, "daya tarik emas menguat sebagai aset safe-haven: lindung nilai risiko investor melalui emas, seperti yang kita lihat pasca-Brexit," kata George Cassell, spesialis senior logam di S & P Global Platts.

Emas mendapat dukungan lain karena indeks dolar AS turun 0,09 persen menjadi 97,05 pada pukul 17.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Laporan situasi lapangan kerja Oktober yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat menunjukkan tingkat pekerjaan menurun sebesar 0,1 persen menjadi 4,9 persen, dan penggajian non pertanian meningkat 161.000.

Para analis juga mencatat kenaikan yang lebih baik dari perkiraan pada pendapatan rata-rata per jam yang naik 0,4 persen selama Oktober.

Banyak investor percaya bahwa laporan pekerjaan besar ini telah mengesampingkan laporan Automated Data Processing (ADP) dan klaim pengangguran yang dirilis awal pekan ini, dan bahwa pasar tenaga kerja berada di atau dekat kesempatan kerja penuh.

Hal ini memberikan amunisi untuk Federal Reserve AS bersikap "dovish", tapi sekarang investor percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke setidaknya 0,75 adalah 67 persen pada pertemuan Desember dan 68 persen untuk pertemuan Februari. Analis mencatat bahwa ini adalah turun dari seminggu yang lalu, yang melihat harapan di setinggi kisaran 70 persen.

Perak untuk pengiriman Desember turun 4,5 sen, atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 18,371 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 10,1 dolar AS, atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 1.004,50 dolar AS per ounce. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: