Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Regulator China Pantau Ketat Transaksi Festival Belanja Online 11.11

Regulator China Pantau Ketat Transaksi Festival Belanja Online 11.11 Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Regulator perdagangan China telah memperingatkan raksasa belanja online, termasuk Alibaba Group Holding dan JD.com, agar tidak melakukan pelanggaran pada "Singles Day", festival belanja online terbesar di China tahun ini.

Festival Singles Day yang kini bernama 11.11 (double eleven) merupakan hari belanja online terbesar sepanjang tahun. Hari belanja online tersebut jatuh setiap 11 November dan membukukan transaksi hingga miliaran dolar dari barang-barang yang dijual dengan diskon besar-besaran.

Tahun ini, Alibaba menargetkan ajang 11.11 tahun ini akan meraup penjualan setidaknya mencapai US$ 17 miliar hingga US$ 20 miliar hanya dalam waktu 24 jam.

Transaksi di Singles Day menjadi barometer utama perkembangan industri e-commerce?China. Tahun lalu, transaksi Alibaba di Singles Day mampu menembus US$ 14 miliar.

State Administration for Industry and Commerce (SAIC) menyatakan, pihaknya telah bertemu dan memperingatkan Alibaba, JD.com, Amazon.com Inc, Baidu Inc, Tencent Holdings dan sejumlah perusahaan e-commerce lain, agar menghindari praktik penjualan barang palsu, melaporkan data transaksi palsu dan praktik penipuan sejenis.

"SAIC akan memperketat fungsi pengawasan. Kami akan memonitor dan mengatur transaksi perdagangan online agar berjalan sesuai aturan yang berlaku. SAIC bersama-sama dengan mayoritas pemain industri, menciptakan persaingan yang sehat dan konsumsi yang aman" kata SAIC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman?Reuters?di Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Amazon, Baidu dan Tencent enggan memberi komentar terkait pernyataan SAIC.

"Komitmen kami untuk menjaga kualitas produk dan layanan selalu menjadi pembeda utama bagi kami di industri ini. Kami juga mempekerjakan sumber daya tambahan pada penjualan besar untuk menepati koitmen kami, bahkan selama periode tersibuk," kata seorang juru bicara JD.com.

"Kami adalah pemimpin industri dalam memerangi praktek-praktek yang tidak adil dan ilegal. Kami tidak pernah mentolerir malpraktek yang dilakukan pedagang di pasar kami. Pedagang yang melanggar akan dikenakan berbagai sanksi termasuk penutupan permanen etalase mereka," kata juru bicara Alibaba.

Di tahun-tahun sebelumnya, SAIC melontarkan peringatan yang sama terhadap seluruh pelaku industri e-commerce. Tahun ini, SAIC melakukan pengawasan lebih ketat setelah regulator Amerika Serikat, Securities and Exchange Commission (SEC) menyelidiki Alibaba.

Fokus investigasi SEC adalah transaksi yang dilaporkan Alibaba pada Singles Day. Sejumlah merchant bahkan mempertanyakan tentang laporan transaksi Singles Day. Mereka meragukan transaksi yang terjadi setinggi yang dilaporkan.

Festival belanja yang diluncurkan tujuh tahun lalu oleh Alibaba telah melampaui penjualan gabungan dari Black Friday dan Cyber Monday, hari penjualan online terbesar di Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: