Kredit Foto: Andi Aliev
Satu unit minibus silver KT 1693 KQ milik Deddy Rivaldi (32) warga PPU KM 6, Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, hangus terbakar saat melakukan pengisian bensin di KM 1 Jalan Provinsi, PPU, pada Senin (14/11/2016). Selain itu, sebuah dispenser SPBU dan satu unit kendaraan bermotor ikut hangus. Dari kejadian itu, seorang anak berinisial M (7) harus meregang nyawa saat mobil yang ditumpangi terbakar.
Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan mengatakan sumber api berasal dari dalam mobil saat mengisi BBM untuk mengisi ke dalam sejumlah jeriken. Sejauh ini Kapolres belum dapat memastikan penyebab kebakaran, namun berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dari petugas SPBU dan pemilik kendaraan roda dua, api berasal dari dalam mobil.
"Saat mengisi bensin itu ke dirigen ya bukan ke tanki mobil. Pemilik kendaraan yang mengisi langsung, api tiba-tiba muncul dan menghanguskan kendaraan dan membakar SPBU," terangnya.
Tidak?menolong, imbuhnya, sang ayah justru meninggalkan kendaraan dan pulang kerumah. Padahal, posisi pintu mobil tidak terkunci.
"Dia panik begitu saja sehingga meninggalkan kendaraan dan pulang ke rumah. Sudah kita jemput dari rumah, tapi belum bisa diminta keterangan," paparnya.
Ia mengatakan bahwa dari sisa-sisa kebakaran ditemukan banyak jeriken yang terbakar di bagian jok tengah dan belakang kendaraan pemilik.
Petugas SPBU Ilyas yang diperiksa polisi mengatakan serupa mengenai sumber api. "Api tiba-tiba muncul dengan cepat dari dalam kendaraan lalu api membakar semuanya," ujar Ilyas.
Pihak Kepolisian PPU ?belum dapat menduga soal kabar yang beredar kemungkinan sang anak memainkan korek api di dalam kendaraan saat pengisian BBM.
"Belum (bisa konfirmasi), kami tidak bisa menduga-duga. Besok (Selasa, 15/11/2016) kita datangkan tim puslabfor dari Surabaya untuk melakukan olah TKP," ungkap Teddy.
Adapun, Kapolres belum menetapkan tersangka dalam kasus ini karena masih dalam proses penyelidikan termasuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi, saksi ahli, CCTV di SPBU, tim labfor, dan pihak Pertamina.
"Belum sampai ke situ. Nanti kalau sudah ada hasil kesimpulannya kita kabari kembali," ujarnya.
Namun, Teddy mengaku bahwa sudah dipastikan telah terjadi kelalaian saat pengisian BBM. "Pak Dedy belum bisa kita minta keterangan," tandasnya.
Kepolisian, katanya, akan meminta penjelasan Pertamina seputar SOP keamanan saat pengisian BBM. "Kita lagi koordinasi dengan Pertamina terkait SOP?atau keamanan pengisian BBM. Kalau kami, tidak tahu seperti apa SOP Pertamina," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement