Berawal dari pengalaman mendapati mobil tetangga selalu parkir di depan rumahnya meski sudah ditempel pesan larangan, Hatta Afkar tertarik membuat aplikasi Parkiran.
?Dia parkir di depan rumah saya karena bisa dilihat dari rumahnya,? kata Hatta saat dijumpai di Tech in Asia Jakarta 2016, Kamis (17/11/2016).
Dari kasus tersebut, ia melihat masalah parkir, terutama di ibu kota, bukan hanya tentang terbatasnya ketersediaan lahan namun juga jaminan keamanan kendaraan.
Ia dan beberapa orang timnya lalu mengembangkan ?Parkiran? untuk memesan tempat parkir ketika hendak bepergian ke suatu tempat.
Tempat parkir yang mereka sediakan tidak berada di gedung atau pusat perbelanjaan, melainkan di lahan biasa atau rumah warga, baik untuk kendaraan pribadi seperti motor dan mobil maupun kendaraan besar truk dan bis.
Caranya, setelah mendaftar di aplikasi, pengguna dapat mengecek apakah tempat yang dituju tersedia lahan parkir.?
Bila sudah tersedia, pengguna dapat memesan tempat parkir tersebut dan mengisi berapa lama ia akan parkir di tempat tersebut.
Tarif parkir beragam, bergantung pada jenis kendaraan dan lokasi tempat parkir. Semakin strategis tempat parkir, tarif per jam akan semakin mahal.
Tarif yang dibayar pun sudah termasuk dengan premi asuransi kendaraan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hatta mengatakan bila dibandingkan dengan tarif di pusat perbelanjaan, ?Parkiran? menawarkan harga yang lebih murah.
Tim IT Parkiran Cecilia menyatakan saat ini ada sekitar 274 titik yang tersebar di Jabodetabek sejak aplikasi ini diuji dua bulan yang lalu.
Bagi pemilik lahan yang tertarik menjadikan tempat miliknya sebagai tempat Parkir, saat ini tim Parkiran masih mendaftar secara manual dengan mendatangi lokasi sekaligus mensurvei.
Mereka memilih metode seperti itu untuk memastikan bahwa lahan yang digunakan resmi milik pribadi dan tidak terlibat sengketa.
?Juga melihat apakah tempat memang layak untuk parkir,? kata dia.
Menurut Parkiran, mereka sedang menjajaki kerja sama dengan ITDP untuk mengatasi masalah parkir sekaligus bertujuan jangka panjang agar warga berpindah ke transportasi umum.
Hatta mengatakan mereka akan memperbanyak tempat di luar Jakarta, misalnya dekat stasiun, agar pengguna kendaraan beralih ke transportasi massal seperti kereta.
Mereka pun sedang mengembangkan agar selain lahan parkir, dapat juga menerapkan metode bike-sharing dari tempat turun kendaraan umum menuju perkantoran.
Parkiran saat masih tersedia dalam versi beta untuk pengguna Android. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement