Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/11/2016), dibuka menguat tipis sebesar 2,06 poin di tengah antisipiasi kebijakan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
IHSG BEI dibuka menguat 2,06 poin atau 0,04 persen menjadi 5.195,07. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 0,51 poin (0,06 persen) menjadi 871,22.
"IHSG bergerak menguat terbatas di tengah ketidakpastian ekonomi global yang tengah menantikan kebijakan ekonomi Trump," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga diperkirakan agresif seiring janji dari presiden terpilih Donald John Trump untuk mendorong laju perekonomian AS dengan menambah belanja infrastruktur.
"Diperkirakan kebijakan yang dilakukan Trump dapat membuat ekonomi global akan penuh guncangan. Kondisi ini mengakibatkan rentannya fluktuasi di pasar saham dunia termasuk dampaknya bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," katanya.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa menjelang kenaikan suku bunga The Fed, pergerakan pasar sepertinya masih akan mudah berubah.
"Pemodal sebaiknya tetap fokus pada saham-saham dengan kinerja kuartal III 2016 yang di atas ekspektasi. Untuk saham-saham batubara, pemodal sebaiknya tetap dalam posisi jangka pendek mengingat tren naik harga batubara sudah berakhir," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 34,13 poin (0,15 persen) ke level 22.297,01, indeks Nikkei naik 149,16 poin (0,84 persen) ke level 18.011,79, dan Straits Times menguat 14,55 poin (0,57 persen) posisi 2.829,57. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Advertisement