Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaksa Sebut Presiden Korsel Terlibat Skandal Korupsi

Jaksa Sebut Presiden Korsel Terlibat Skandal Korupsi Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye memiliki peran besar dalam skandal korupsi yang melibatkan orang kepercayaannya, demikian menurut Jaksa penuntut Korsel.

Setelah orang kepercayaan presiden Choi Soon-sil dan dua asisten dikenai dakwaan pada Minggu (20/11/2016), Ketua Kejaksaan Agung Lee Young-ryeol mengatakan bahwa presiden "terlibat sebagai konspirator", demikian seperi dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin?(21/11/2016).

Sementara itu, juru bicara presiden Jung Youn-kuk menegaskan bahwa presiden tidak terlibat dalam skandal korupsi yang melanda pemerintahan pimpinannya. Ia mengatakan bahwa tim jaksa penuntut telah "membangun rumah fantasi", dan menuduh telah melakukan "serangan-serangan politik yang tidak adil".

Berdasarkan undang-undang yang berlaku, presiden memiliki kekebalan hukum dan tidak bisa dikenai dakwaan selama masih menjabat. Dan Meskipun dituntut mundur, Presiden Park tetap tak mau melepaskan jabatannya.

Ketua Kejaksaan Agung Lee Young-ryeol menegaskan bahwa Tim Penyelidik Penuntutan Khusus akan terus menyelidiki presiden. Namun, meskipun sebelumnya telah berjanji untuk bekerja sama dalam penyelidikan, pengacara Park, Yoo Young-ha, mengatakan pada Minggu (20/11) bahwa presiden Park tidak akan bertemu jaksa dan hanya akan berurusan dengan tim independen yang akan segera mengambil alih penyelidikan.

Ia mengatakan kasus tersebut adalah "rumah kartu dibangun pada imajinasi dan spekulasi yang benar-benar mengabaikan bukti objektif".

Namun, Jaksa penuntut yakin presiden memberikan lampu hijau kepada teman lamanya, Choi Soon-sil, untuk terlibat dalam urusan politik dan pada waktu yang bersamaan juga menekan perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk memberikan sumbangan kepada lembaga amal yang dikendalikannya.

Berdasarkan bukti yang kita kumpulkan sejauh ini, Tim Penyelidik Penuntutan Khusus juga telah menjatuhkan dakwaan kepada mantan sekretaris senior Presiden Park Ahn Jong-beom, dan ajudan presiden Jeong Ho-seong atas penyalahgunaan wewenang.

Tingkat dukungan Presiden Park kini turun lima persen. Ia telah menyampaikan permintaan maaf dua kali lewat televisi nasional tetapi sejauh ini tidak mengindahkan tuntutan untuk mundur. Tuntutan mundur tersebut disampaikan oleh warga Korea Selatan dalam bentuk protes selama berminggu-minggu terakhir di ibu kota Korea Selatan, Seoul.

Skandal korupsi yang membawa-bawa Presiden Park Geun-hye menarik perhatian warga dan dimanfaatkan oleh kelompok oposisi, yang diperkirakan menjadi gelombang demonstrasi terbesar sejak demonstrasi prodemokrasi tahun 1980-an.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: