Nicolas Sarkozy Gagal Jadi Kandidat Calon Presiden Prancis
Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy gagal menjadi kandidat presiden Prancis yang mewakili Partai Republikan setelah tersingkir dari pemilihan pendahuluan partai berhaluan kanan-tengah tersebut.
Sarkozy mengakui kemenangan Francois Fillon dan siap mendukungnya. Perdana menteri Prancis periode 2007-2012 tersebut memenangkan putaran pertama pada Minggu (20/11) dengan perolehan 44 persen suara.
Adapun peringkat kedua ditempati Alain Juppe, yang juga seorang mantan perdana menteri Prancis.
Fillon dan Juppe akan berhadapan satu sama lain pada pemilihan pendahuluan putaran kedua pada Minggu (27/11) mendatang guna menentukan kandidat presiden dari Partai Republikan.
Pemenangnya akan bersaing dalam pemilihan presiden tahun depan, di mana ia mungkin akan menghadapi pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.
Mengakui kekalahannya, Sarkozy juga menyatakan dirinya akan mundur dari dunia politik. Ia akan memulai kehidupan barunya yang lebih pribadi.
"Saya tidak punya kepahitan, saya tidak menyimpan kesedihan, dan saya berharap yang terbaik untuk negara saya," kata Sarkozy dalam pidato kekalahannya, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Kegagalan untuk menjadi presiden adalah yang kedua kalinya Sarkozy sejak lengser 2012 lalu. Upaya pertamanya kandas dalam pemilihan umum oleh kandidat Partai Sosialis, Francois Hollande, yang kini menjabat presiden.
Dalam pemilihan umum 2017 mendatang, kandidat presiden dari Partai Republikan diprediksi akan dapat memanfaatkan kelemahan Partai Sosialis yang terpecah dan tidak populer.
Beragam jajak pendapat mengindikasikan capres berhaluan kiri dari Partai Sosialis akan tersingkir pada pemilihan putaran pertama pada April 2017. Di lain pihak, seorang capres dari partai berhaluan kanan-tengah bisa memenangi pemilihan putaran kedua pada Mei 2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement