Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pamekasan Kebanjiran Produk Batik Printing di Era MEA

Pamekasan Kebanjiran Produk Batik Printing di Era MEA Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Pamekasan -

Batik printing, kini mulai menguasai pasar batik di Pamekasan, Jawa Timur, sejak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diterapkan.

"Ini terjadi, karena batik printing jauh lebih murah di pasaran, sedangkan batik tulis jauh lebih mahal," kata Sekretaris Asosiasi Batik Tulis dan Bordir Pamekasan Ahmadi di Pamekasan, Sabtu (26/11/2016).

Apalagi, sambung dia, batik printing yang banyak dijual di pasar lokal Pamekasan meniru motif batik tulis Madura, seperti motif batik Tanjung Bumi Bangkalan dan motif batik Klampar, Pamekasan. Pembeli, kata dia, jelas akan lebih memilih batik yang harganya lebih murah, dengan kualitas yang hampir sama dengan batik tulis.

"Kalau di-print itu, kan kualitasnya seolah tidak jauh berbeda," kata Ahmadi.

Ia menjelaskan, keberadaan batik tulis printing di pasaran itu, memang tidak bisa digugat, karena sudah menjadi konsekwensi dari pemberlakukan pasar bebas ASEAN. Hanya saja, pemerintah perlu memberikan perlindungan kepada pengrajin batik lokal di Pamekasan agar mereka tetap bisa bertahan.

"Caranya dengan menggencarkan sosialisasi, terutama di media bahwa ada perbedaan antara batik tulis dengan batik printing," sambung Ahmadi.

Minimal, konsumen mengetahui, bahwa proses pembuatan batik tulis lebih sulit dibanding batik printing. Ahmadi menjelaskan, akibat maraknya batik printing di pasaran itu, kini penjualan batik tulis merosot.

"Batik printing yang kini beredar luas di pasaran adalah kebanyakan dari China," ujarnya.

Menanggapi keluhan pengusaha dan pengrajin batik itu, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Moh Hosnan Achmadi menyatakan, pemkab memang perlu melakukan upaya untuk melindungi para pengrajin batik tulis lokal Pamekasan.

"Pasar bebas Asia memang telah menjadi komitmen bersama, tapi pengrajin lokal juga harus dilindungi. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah untuk melindungi pengrajin kita," kata politikus Partai Amanat Nasional Pamekasan itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: