Deputi Kepala Kpw BI Jabar SoekowardojoSekretaris Jendral Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding berharap pemerintah banyak melibatkan peran alim ulama di banyak sektor kehidupan berbangsa dan bernegara seperti bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
"Jika pemerintah bisa merangkul para kiai atau ulama maka negara kita juga akan solid dan kuat," kata Karding kepada wartawan di Jakarta Rabu (30/11/2016).
Karding menambahkan peran alim ulama menempati posisi penting dalam kehidupan umat Islam di Indonesia. Dikatakannya, alim ulama merupakan sosok panutan bagi masyarakat dan kontribusi para alim ulama telah lama hadir seiring perjalanan bangsa Indonesia.
"Mereka (alim ulama) senantiasa didengar ucapannya dan ditaati petuahnya atau istilahnya sami?na wa ato?na. Meninggalkan para alim ulama berarti meninggalkan suara rakyat. Suara kiai representasi suara umat. Apa yang menjadi perkataan kiai bagian dari perkataan umat," ujarnya.
Para ulama, kata Karding, harus dilibatkan dalam membahas persoalan-persoalan kebangsaan. Pemerintahan Jokowi diharapkan juga bisa memilah dan ikut menganalisa ide dan gagasan dari para kiai untuk perbaikan bangsa.
"Jika memang tak baik silahkan dikritisi. Jika baik maka pemerintah harus menindaklanjuti ide itu," terang anggota Komisi III DPR RI ini.
Peristiwa aksi damai 4 November menjadi pelajaran penting bagi pemerintah. Karding menyatakan sudah saatnya pemerintah bersedia mendengarkan ide-ide para kiai untuk meneguhkan pembangunan yang sudah baik.
"Pemerintah tak hanya menjadikan ulama dan kiai sebagai pemadam kebakaran, baru dilibatkan saat sudah muncul gejolak sosial," ujarnya.
Di sisi lain Karding berharap para ulama turut berperan mendidik umat, menjaga iklim demokrasi agar tetap sejuk damai. Dia berharap aksi demonstrasi 212 bisa berlangsung damai dan tertib serta aman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement